Salin Artikel

Korban Banjir di Kendari Mulai Terserang Berbagai Penyakit

Anakia, salah seorang korban banjir di Jalan Lasolo Kelurahan Sodohoa, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, menuturkan, dirinya mulai merasakan gatal-gatal, demam dan seluruh badan sakit.

"Saya kena ini, serius gatal-gatal itu sampai bernanah. Keluhan warga rata-rata gatal-gatal, batuk dan demam karena malam kebanyakan masyarakat tidur di lantai pakai tikar kan," kata Anakia, kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2024).

Anakia yang juga ketua RT 018 Kelurahan Sodohoa mengatakan, hal ini juga diketahuinya saat beberapa warga bercerita tentang kondisi kesehatan mereka usai salat tarawih di masjid.

Kondisi ini juga dikhawatirkan warga apabila musim hujan belum reda dan ditambah lagi cuaca mulai panas, dampaknya akan menimbulkan ISPA.

"Warga terpaksa tidur di lantai beralaskan tikar karena kasur dan sofa terendam banjir. Gatal-gatal ini mungkin faktor air banjir dan lumpur, apalagi sampah masih banyak di tempat penampungan belum diangkut," ujar dia.

Nurlita, salah seorang warga Kelurahan Sanua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, juga mengeluhkan sakit seluruh persendian dan asam lambungnya mulai kambuh.

Ia juga berharap agar pemerintah setempat segera memberikan bantuan sembako dan selimut.

"Kami belum bisa istirahat ini, membersihkan lumpur dan mencuci semua perabotan rumah tangga yang masih bisa dipakai. Kami harap pemerintah dapat memberikan bantuan karena kami di sini serba kekurangan,” pinta dia.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari dr Fauziah mengatakan, pihaknya mencatat paling banyak warga mengeluhkan penyakit demam, gatal-gatal, maag dan sakit tulang serta persendian.

Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang tak menentu, kadang hujan kadang panas.

Selain itu, warga juga kurang minum dan makan tidak teratur bahkan ada yang lupa makan.

"Kadang ada yang tidak makan lupa makan yang sibuk mengurus rumahnya jadi kadang tidak ingat makan, kemudian yang ketiga itu ada gatal-gatal kaki karena mungkin lama terendam air apalagi airnya lumpur kotor namanya juga air dari sungai sudah kotor tercemar kuman dan dengan bakteri," terang Fauziah.

Keluhan warga juga badan dan tulang sakit atau pegal-pegal disebabkan tidur sudah tidak teratur, akibat tempat tidurnya basah.

"Tiga itu sakit yang paling banyak dialami warga selama ini yang kita lakukan pemeriksaan kesehatan, terutama di tempat-tempat terjadinya banjir. Kami selalu siap membantu pengobatan bagi korban banjir di posko kesehatan,” ungkap dia.


Kasubbid Dokpol Dokkes Polda Sultra AKBP Rommy Sebastian Koto, mengungkapkan, hasil pemeriksaan kesehatan kepada 31 warga RT 018 di Jalan Lasolo, Kelurahan Sodohoa, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, rata-rata mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan demam.

"Ada 31 warga kebanyakan anak-anak. Jadi, diagnosa yang didapat adalah kebanyakan infeksi saluran pernapasan atas ISPA dan dan demam," kata Rommy, kepada Kompas.com.

Setelah mengetahui penyakitnya, petugas medis dari Dokkes Polda Sultra memberikan obat, dan tadi belum ada satu pasien yang harus dirujuk atau membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit.

"Alhamdulillah obat kami cukup dan bisa mengatasi pasien di sana, saya mendapatkan satu warga dewasa dengan gejala hernia di minimalis atau usus turun. Tadi kami sudah kami sarankan untuk berobat ke dokter bedah untuk penanganan operasi," terang dia.

Selanjutnya, besok Bhakti Kesehatan Polri akan kembali menyisir warga korban banjir di tempat lain di Kota Kendari untuk melakukan pemeriksaan kesehatan serta memberikan bantuan obat.

Rommy juga menambahkan bahwa puncak musim hujan akan terjadi beberapa bulan ke depan, sehingga ia mengingatkan warga untuk lebih waspada lagi.

Diberitakan, banjir bandang menerjang lorong Lasolo Kelurahan Sanua dan Kelurahan Sodohoa, Kecamatan Kendari Barat serta Kelurahan Kampung Salo, Kecamatan Kendari, Kota Kendari.

Dua Kecamatan ini merupakan wilayah paling parah terjadinya banjir bandang pada Kamis (7/3/2023) dini hari.

Terdapat 5 rumah warga yang hanyut terseret banjir bandang dan ratusan rumah terendam banjir yang mencapai hampir 2 meter.

Sementara 8 kecamatan lainnya di kota Kendari juga terendam banjir. BPBD kota Kendari ada sekitar 2000 lebih rumah warga terendam banjir dan tanah longsor.

Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemerintah Kota telah memberikan bantuan sosial kepada warga korban banjir.

Selain itu, personel TNI/Polri dan petugas satuan Pol PP Sultra telah membantu membersihkan sampah dan lumpur di lokasi banjir di dua kecamatan yang paling parah terdampak banjir, termasuk membersihkan Rumah Sakit Santa Ana yang berhadapan langsung dengan Jalan Lasolo.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/14/204640078/korban-banjir-di-kendari-mulai-terserang-berbagai-penyakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke