Salin Artikel

Peredaran Uang Palsu Diperkirakan Meningkat saat Ramadhan

SALATIGA, KOMPAS.com - Masyarakat diminta mewaspadai peredaran uang palsu selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari mengatakan, para pengedar uang palsu tersebut biasanya beraksi dengan memanfaatkan kelengahan masyarakat saat bertransaksi di pasar tradisional.

Untuk itu, masyarakat khususnya pedagang harus lebih hati-hati dan waspada terhadap peredaran uang palsu.

"Saat melakukan transaksi jual beli harus hati-hati terhadap peredaran uang palsu, pastikan keasliannya dengan cara dilihat, diraba maupun diterawang," jelasnya, Selasa (12/3/2024).

“Para pelaku kejahatan biasanya memanfaatkan kelengahan pedagang dalam melancarkan aksinya saat ramai pembeli, sehingga pedagang tidak sempat meneliti uang yang diberikan karena uang palsu dibuat semirip mungkin," kata Aryuni.

Dia mengungkapkan uang palsu seintas tidak terlihat perbedaannya.

"Namun jika dicermati, jelas sekali perbedaan antara uang palsu dan uang asli. Lebih baik teliti dan hati-hati agar tidak merugi," pesannya.

Selain soal uang palsu, Aryuni juga memantau ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok.

DIA melakukan pengecekan bersama pejabat Polres Salatiga, juga berdialog dengan para pedagang.

Dia menanyakan soal ketersediaan dan harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, daging sapi, ayam potong, bawang merah, dan bawang putih serta beberapa bahan lainnya.

"Dari hasil pengecekan dan dialog dengan pedagang untuk harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, ayam potong, bawang merah, cabai dan beberapa komoditi lainnya mengalami kenaikan harga namun ketersediaan tetap mencukupi," kata Aryuni.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/12/154351678/peredaran-uang-palsu-diperkirakan-meningkat-saat-ramadhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke