Salin Artikel

51 Orang di Sukoharjo Keracunan, Diduga karena Makan Ayam Bakar di Nasi Kotak Syukuran

Para warga mengeluh sakit perut, muntah dan diare setelah menyantap makanan dari salah satu warga yang menggelar syukuran.

Dari 51 orang, ada 21 warga Desa Gentan yang harus mendapat perawatan di rumah sakit. Hal tersebut disampaikan Kepala Puskesmas, Romdon Nugroho.

"Pada Jumat malam warga Desa gentan, mendapatkan satu bungkus nasi kotak, dari syukuran warga baru di Desa Gentan," ucap Romdon saat ditemui TribunSolo.com, Senin (11/3/2024).

Gejala keracunan muncul setelah mereka menyantap masakan ayam bakar yang dibawa dari acara syukuran (slupslupan) pindah rumah.

Kegiatan syukuran digelar pada Jumat (8/3/2024) malam sekira pukul 19.30 WIB.

Setelah beramah tamah dan menyantap hidangan aneka makanan, tamu undangan pulang.

"Warga yang merasakan sakit perut, mual dan diare dirasakan warga Sabtu hingga Minggu pagi," terangnya.

Warga kemudian melaporkan gejala tersebut ke tenaga kesehatan desa setempat. Lalu tenaga kesehatan termasuk bidan, ikut memberikan perawatan.

"21 warga yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Kustati 8 orang dikabarkan telah diperbolehkan pulang," ucap Romdon, Senin.

Selain itu Puskesmas Bendosari saat ini mendirikan posko di rumah salah satu Warga Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

"Ayamnya rasanya aneh"

Suharjo (64), salah satu warga mengatakan ia dan warga lainnya datang ke acara syukuran di salah satu rumah pendatang.

"Setelah itu keesokan harinya pada Sabtu (9/3/2024) pagi ada beberapa warga yang mengeluhkan sakit perut, mual dan diare," ucap Suharjo, Senin (11/3/2024).

Menurut Suharjo, di keluarganya ada dua orang yang merasakan gejala tersebut dan sempat dirawat di rumah sakit. Namun bisa diperbolehkan pulang untuk rawat jalan.

"Saat acara syukuran itu, yang hadir satu RT tetapi saya tidak bisa menyebutkan berapa jumlah yang hadir, data yang saya terima ada 21 orang dilarikan ke Rumah Sakit," terangnya.

Suharjo mengaku di dalam satu nasi kotak itu terdapat satu buah pisang, nasi, ayam bakar dan sambal.

"Kalau menurut saya daging ayamnya rasanya aneh, tapi juga ada yang bilang karena sambalnya, kalau saya kemungkinan bisa daging ayamnya itu sudah kadaluwarsa," ujarnya.

Terkait kasus tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo melakukan uji laboratoroum terhadap contoh makanan.

Pengecekan dan pengambilan sampel telah dilakukan Dinkes Sukoharjo pada Senin (11/3/2024) pagi, di catering yang menyajikan nasi kotak di daerah Kecamatan Mojolaban.

Kepala Dinkes Kabupaten Tri Tuti Rahayu mengatakan pihaknya telah melakukan pengambilan sampe di catering yang bersangkutan.

"Sampel yang kami ambil berupa daging ayam, sambal dan observasi tempat catering apakah kotor atau tidak yang menimbulkan bakteri," ucap Tuti, Senin (11/3/2024).

Ia menjelaskan hasil dari pemeriksaan sampel akan keluar satu pekan ke depan.

"Nanti hasilnya diberitahu, untuk sekarang teman-teman di puskesmas membantu penanganan dulu kepada masyarakat yang mengalami gejala," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Dinkes Sukoharjo Datangi Katering, Sampel Ayam Bakar Diambil, Buntut Keracunan Massal Bendosari

https://regional.kompas.com/read/2024/03/12/084800178/51-orang-di-sukoharjo-keracunan-diduga-karena-makan-ayam-bakar-di-nasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke