Salin Artikel

Warga Lereng Gunung Ile Lewotolok Mulai Terserang Pilek dan Demam

LEMBATA, KOMPAS.com - Sejumlah warga di lereng Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami pilek dan demam sejak aktivitas vulkanik gunung api setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu meningkat.

Hampir dua pekan terakhir abu vulkanik masih menghujani desa-desa di sekitar gunung. Salah satunya Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur.

Kepala Desa Jontona, Nikolaus Ale Watun, menyebutkan, selama sepekan terakhir sejumlah warganya mengeluh sakit pilek, demam dan nyeri.

Nikolaus mengatakan, telah mengarahkan warganya yang sakit berobat ke pusat pelayanan kesehatan desa.

Dia memperkirakan sekitar 200 warga yang mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dari total 1.139 jiwa warga Desa Jontona.

"Selain kesehatan, air minum di bak air juga sudah tercemar abu vulkanik dan tentu berdampak kepada 313 Kepala Keluarga (KK)," ujar Nikolaus, Selasa (5/3/2024).

Nikolaus melanjutkan, saat ini lahar panas dari Gunung Ile Lewotolok mendekati kampung adat Lewohala.

Bahkan, ada warga yang sudah melakukan evakuasi mandiri ke desa tetangga dan ke Lewoleba. Namun, mereka kembali lagi ke desa.

Dia menambahkan, pemerintah Desa Jontona dan Todanara sudah membuka posko siaga. Linmas dan tim siaga bencana (TSB) di kantor desa juga terus memantau situasi terkini.

"Kalau ada kejadian yang sangat luar biasa maka perintah satu komando evakuasi ke Lewoleba," katanya.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata, Hans Wadu mengatakan, Satuan Komando Siaga Bencana selalu bersiaga selama 24 jam untuk membantu masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.

Dia minta masyarakat mengikuti informasi satu pintu dari Satuan Komando Siaga Darurat melalui kepala desa.

"Perkuat sistemnya dan kita tangguh hadapi bencana," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/05/180529378/warga-lereng-gunung-ile-lewotolok-mulai-terserang-pilek-dan-demam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke