Salin Artikel

Keinginan "Video Call" dengan Ibu Tak Pernah Terwujud, Siswa SMP di Indramayu Meninggal karena Kecelakaan

Dua orang yakni D dan AR yang masih duduk di bangku SMP dinyatakan meninggal dunia. Sementara dua korban lainnya masih dalam perawatan.

Kepala SMPN 1 Pasekan, Eko Raharja bercerita bahwa D meninggal sehari sebelum ulang tahunnnya pada 1 Maret.

Dari keterangan keluarga, sepulang sekolah, D rencananya akan video call dengan ibunya yang saat ini sudah berada di luar negeri.

D dan ibunya sudah lama tak berjumpa karena sang ibu bekerja sebagai tenaga kerja wanita.

"Hari ini adalah hari ulang tahun almarhum," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (1/3/2024).

Meninggalnya D menjadi luka mendalam bagi pihak keluarganya.

Saking sedihnya, menurut Eko, pihak keluarga belum berani memberi kabar duka tersebut kepada ibu D yang sedang berada di luar negeri.

Kecelakaan sepulang sekolah

Eko menceritakan detik-detik kejadian itu terjadi.

Menurutnya, kecelakaan tersebut terjadi saat para siswanya itu pulang sekolah sekitar pukul 14.00 WIB.

"Selepas pulang sekolah terjadi iring-iringan sepeda motor. Motor Suzuki Satria dikendarai oleh S yang berboncengan dengan Y. Sedangkan Motor Honda Vario dikendarai oleh D yang berboncengan dengan AR," ujar dia.

Sebelum kecelakaan maut itu terjadi, kata Eko, sepeda motor Suzuki Satria sempat mendahului kendaraan Honda Vario.

Setelah menyalip kurang lebih 100 meter, sepeda motor Suzuki Satria yang dikendarai S dan Y itu tiba-tiba berbalik arah tanpa memberi tanda lampu sein.

Motor tersebut kemudian melaju ke arah sebelumnya.

Di sisi lain, motor Honda Vario yang tertinggal di belakang masih melaju di arah yang sama. Di arah yang sama turut melaju sepeda motor pedagang mainan dengan muatan penuh.

Motor Honda Vario yang dikendarai D dan AR berupaya menyalip pedagang mainan tersebut. Saat menyalip, dari arah berlawanan muncul Motor Suzuki Satria.

Kecelakaan tidak terhindarkan karena sepeda motor diduga melaju dengan kecepatan tinggi hingga kedua kendaraan tersebut beradu banteng.

Dua siswa yang mengendarai motor Suzuki Satria kemudian terguling ke arah kanan dan terjatuh di tanah.

Sementara dua siswa lain yang mengendarai Honda Vario terpental ke kiri.

Nahasnya, kedua siswa tersebut kemudian kembali mengalami tabrakan dengan sepeda motor pedagang mainan keliling.

"Jadi yang naik motor Vario itu terlibat dua kali tabrakan. Keduanya meninggal dunia," ujar Eko.

Eko menjelaskan bahwa D dan AR meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.

Sementara dua siswa lainnya yang terlibat kecelakaan kondisinya selamat, namun mengalami luka berat. Mereka adalah Y, siswa kelas 9 dan S, siswa kelas 7.

Saat ini, kedua siswa yang mengalami luka berat tersebut masih menjalani perawatan di RSUD Indramayu.

"Keduanya saat ini masih dirawat di RSUD Indramayu," ucap Kepsek.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Detik-detik Kecelakaan Maut 4 Siswa di Indramayu, Kepsek Sebut Korban Patah Tulang dan Luka Dalam

https://regional.kompas.com/read/2024/03/02/122100978/keinginan-video-call-dengan-ibu-tak-pernah-terwujud-siswa-smp-di-indramayu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke