Salin Artikel

Video Viral Remaja Penjual Piscok di Palembang, Disuruh Onani dan Direkam, Pemilik Kedai Minta Maaf

Dalam rekaman tersebut, remaja D (12) sedang duduk sembari memainkan telepon seluler. Perekam kemudian meminta remaja itu untuk memasukkan tangannya ke dalam celana. untuk melakukan onani dengan imbalan uang.

“Masukke nian tangan kau tu, kalau dari luar manoke hidup. Masukke nian. (Tangannya masukan ke celana, kalau di luar tidak hidup. Masukan saja,” ujar perekam.

Perekam lagi-lagi meminta remaja tersebut melakukan onani secara cepat.

“Ngebutke nian cubo,ngebutke nian cak mesin jahit. (Dikebutkan saja sekalian, seperti mesin jahit,” cetus perekam.

Setelah video itu viral, kejadian diketahui berlangsung di salah satu teman makan di Jalan Balap Sepeda, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan IB I Palembang, Selasa (27/2/2024) malam. Para netizen pun mengecam tindakan tersebut.

Usai viral, Dedek (27)perekam video sekaligus pemilik kedai makanan memberikan klarifikasi. Ia mengaku bahwa aksi tersebut hanya sebatas bercanda.

D bahkan telah ia anggap sebagai adik sendiri karena sering berjualan piscok di kedai makanan miliknya. Selain itu, ia membantah bahwa sudah mengimingi uang kepada korban untuk melakukan onani.

“Sebetulnya dia lagi main hp dan nonton game, tangannya masuk ke dalam celana, jadi kami guyoni seperti mau coli. Waktu dibilang bukan berhenti tapi malah menggoyangkan bajunya,” tutur Dedek.

Atas video tersebut, Dedek meminta maaf kepada keluarga D. Ia tak bermaksud merusak remaja tersebut.

“Kalau uang sebenarnya itu hanya lucu-lucuan. Atas nama pribadi saya meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat. Saya juga sudah menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan seperti itu lagi,” ungkap dia.

Selain itu, Dedek mengaku sudah mendatangi keluarga D dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Mereka pun sepakat dan menandatangani surat perjanjian.

“Semua yang terjadi atas kesalahan dan kekhilafan kami, akan kami terima semua. Namun, setelah kami jelaskan kalau hanya bercanda, mereka mau menerima permintaan maaf kami,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala UPTD Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Palembang, Alkala ikut angkat bicara atas kejadian tersebut karena dapat memengaruhi psikis korban yang masih di bawah umur.

"Tindakan tersebut sudah melanggar norma agama dan etika lingkungan serta tidak mendidik, terlebih dilakukan terhadap anak-anak," tegas Alka.

Alka mengungkapkan, mereka akan menurunkan tim psikolog untuk melakukan pendampingan terhadap korban.

“Iya kami akan memberikan pendampingan," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/01/164956078/video-viral-remaja-penjual-piscok-di-palembang-disuruh-onani-dan-direkam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke