Salin Artikel

Curhat Petani Demak, Padi Siap Panen Terendam Banjir, Rugi Puluhan Juta

Di lokasi yang sama, belasan petani lainnya juga tampak belepotan dengan lumpur.

Mereka lalu lalang sembari membawa sabit dan karung untuk memungut gabah di pohon padi yang masih berdiri pascabanjir Demak.

Kata Sobari, dia memiliki tiga bidang sawah dengan usia tanaman tiga bulan atau siap panen.

Namun panen raya yang ditunggu-tunggu petani pupus seketika, saat banjir menerjang Demak pada Kamis (8/2/2024).

Tergenang hampir dua pekan, kini hampir keseluruhan tanaman padi milik Sobari membusuk.

Sebagian masih bisa dimanfaatkan untuk konsumsi sendiri meskipun saat di selep nanti hasil berasnya hancur dan berbau.

"Masih bisa dimanfaatkan kalau yang berdiri, cuma satu (bidang)," ujarnya kepada Kompas.com, Senin.

Padahal, untuk ongkos tanam, Sobari sudah menghabiskan uang sekitar Rp 20 juta. Kini dirinya hanya berharap dapat bantuan dari pemerintah.

"(Ongkos tanam) sekitar Rp 20 juta. Ya harapannya dapat bantuan, tidak bisa mikir, bantuan pupuk bibit," katanya.

Nasib serupa juga dialami Ahmadi (65).

Dia mengaku memiliki satu bahu sawah yang sudah direncanakan panen dengan menggunakan mesin pada Jumat (9/2/2024).

"Ini sebenarnya mau di-blower, lah orangnya tidak datang," ujarnya.

Kata Ahmadi, dia sudah menghabiskan uang Rp 5 juta untuk menggarap sawahnya.

Jika tidak ada bencana, areal sawahnya bisa menghasilkan 3-4 ton gabah, yang apabila dijual dengan sistem tebas dihargai Rp 35-40 juta.

"Kalau sekarang ruginya, ya Rp 35 (juta). Biasanya kan dijual di sawah," katanya.

Ahmadi hanya berharap, ke depan ada bantuan pupuk dan bibit lantaran ia tidak memiliki modal lagi pascabanjir.

"Kalau ada dari pemerintah ya minta, kan sudah habis ini, habis-habisan di rumah juga kelem (kebanjiran)," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/26/192500078/curhat-petani-demak-padi-siap-panen-terendam-banjir-rugi-puluhan-juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke