Anggota KPPS Sesela Lombok Barat Meninggal Dunia

Farizal sebelumnya diketahui bertugas di TPS 01 Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat. Kondisinya terus menurun sejak dia bertugas mengawal Pemilu sampai pencoblosan pada 14 Februari 2024.

Menurut ibunda Farizal, Jumaiatun (58), anaknya meninggal sekitar pukul 02.00 Wita atau satu jam setelah dirawat di Puskesmas. Dia diketahui tidak memiliki penyakit parah.

"Farizal dibawa jam 01.00 Wita, sudah mau dirujuk ke RSUP NTB, lama nunggu akhirnya Farizal meninggal," kata Jumaiatun pada wartawan, Minggu (25/2/2024).

Jumaiatun menuturkan bahwa anaknya sudah tampak pucat dan lemas sejak baru pulang usai pencoblosan dan perhitungan di TPS, pada 14 Februari 2024. Sejak saat itu kondisi kesehatannya terus menurun.

"Dia tidak mau dibawa ke Puskesmas, saya belikan obat di kios, tapi masih saja dia lemas, katanya kelelahan, sampai Sabtu malam tetep enggak mau ke Puskesmas, karena sudah memburuk kondisinya, ketika akan dirujuk ke RSUP NTB, pukul 02.00 Wita Farizal meninggal, " tutur Jumaiatun.

Menurut Ketua PPS Sesela, Wahyu Ninawari, Farizal menjalankan tugasnya di hari pencoblosan sampai akhir. Proses penghitungan suara berlangsung sampai pagi hari.

"Terakhir bertemu almarhum, Sabtu (17/2/2024) sekitar pukul 20.00 Wita di sekertariat PPS Desa Sesela saat mengambil honor petugas KPPS TPS, waktu itu dia sudah kelihatan lemas dan pucat," jelas Wahyu.

Yang bersangkutan juga disarankan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas oleh rekan rekannya yang lain.

Jenazah Farizal telah dimakamkan Minggu (25/2/2024) oleh keluarga. Kematiannya juga telah dilaporkan ke KPUD Lombok Barat. 

Samsul Farizal adalah petugas KPPS kedua yang meninggal di NTB, sebelumnya Ketua KPPS Kecamatan Parado Kabupaten Bima Syamsurizal (27) meninggal dunia 24 Februari 2024 lalu.

Di NTB tercatat 218 petugas KPPS yang jatuh sakit usai pemungutan suara, 106 di antaranya petugas KPPS Kota Mataram.