Salin Artikel

Jelang Ramadhan, Harga Beras di Polman Melambung Tinggi hingga Rp 390.000

Nominal itu terbilang mengejutkan karena sebelumnya, harga beras yang sama dijual Rp 14.000 per kilogram.

Lonjakan harga yang drastis ini dirasakan petani sejak pascapemilu dan menjelang Ramadhan.

Kondisi ini tentu saja membuat konsumen gelisah. Mereka merasa tercekik lantaran di mana harga-harga kebutuhan pokok kembali melambung tinggi.

Lonjakan harga beras menjelang Ramadhan ini terjadi di hampir semua pasar tradisinal dan pertokoan.

Di pasar sentral Pekkabata, Polewali Mandar, mislanya, harga beras kini naik drastis.

Hampir semua jenis beras di pasar terbesar di Polewali Mandar ini mengalami kenaikan tajam, mulai dari beras murah, medium hingga jenis premium.

Untuk beras jenis premium kini dijual pedagang dengan harga Rp 390.000 per karung ukuran 25 kilogram atau setara dengan Rp 16.000 per kilogram.

Sebelumnya, beras tersebut dijual Rp 350.000 atau Rp 14.000 per kilogram.

Sementara itu beras jenis medium, kini naik dari harga Rp 12.000 menjadi Rp 15.000 per kilogram atau Rp 375.000 per karung untuk kemasan 25 kilogram.

Menurut pedagang, kondisi ini telah terjadi sejak dua bulan terakhir. Namun kenaikan signifikan ini baru terjadi dalam satu minggu terakhir.

Darna, salah satu pedagang beras di Polewali Mandar mengatakan, ia terpaksa ikut menyesuaikan harga jual di pasaran karena distributor yang memasok beras ke tokonya sudah menaikkan harga lebih awal.

Praktis pedagang toko dan eceran juga terpaksa ikut mendokrak harga karena alasan menyesukan situasi kenaikan harga beras di pasaran saat ini.

"Ya karena distributor yang memasok beras sudah menaikkan lebih awal, praktis pedagag pun harus menyesuaikan kenaikannya juga agar tidak merugi," ujar Darna.

Di sisi lain, masyarakat lebih memilih mencari beras murah yakni beras SPHP yang diluncurkan Bulog dengan harga Rp 54.000 per karung kemasan 5 kilogram.

Namun stoknya kini tidak ada. Jika tersedia, hanya dalam waktu sekejap beras ini telah habis dibagikan kepada masyarakat.

Hasnawati, salah satu konsumen yang merupakan ibu rumah tangga, mengeluh karena harga beras yang terus melambung tinggi, termasuk kebutuhan sembako lainnya menjelang Ramadhan.

Padahal sebelumnya harga beras sudah naik cukup tinggi. Kini justru semakin melambung lagi.

Seperti konsumen lainnya, Hanawati berharap pemerintah serius mengendalikan harga gabah yang tengah melambung tinggi saat ini.

Dengan demikian, tak ada warga yang kesulitan membeli kebutuhan pokok demi menyambung hidup keluarga mereka.

"Siapa pun pasti kaget, belum lama setelah melonjak kini naik lagi dan naiknya lumayan tinggi sampai Rp 2.000 per kilogram dari harga sebelumnya," ujar Hasnawati.

Meski demikian, warga hanya bisa pasrah dan tetap membeli beras untuk kebutuhan sehari-hari.

Salah satu konsumen mengaku sangat merasakan dampak kenaikan harga beras ini menjelang bulan suci Ramadhan di mana harga kebutuhan pokok juga ikut naik.

Konsumen berharap pemerintah segera melakukan upaya menstabilkan harga beras.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/25/120434878/jelang-ramadhan-harga-beras-di-polman-melambung-tinggi-hingga-rp-390000

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke