Salin Artikel

Pemilu Susulan di Demak: Demi "Nyoblos", Banjir Pun Diterobos

Dalam kondisi cuaca ekstrem tidak menyurutkan semangat warga untuk tetap menggunakan hak pilihnya.

Beberapa warga tampak menggunakan payung. Sebagian yang lain menunggu hujan reda sembari berteduh di pelataran rumah warga.

Pantauan Kompas.com di lokasi pukul 11.00 WIB, sejumlah warga berbondong-bondong mendatangi lokasi TPS di SDN 1 Wonorejo.

Setidaknya terdapat 6 tempat pemungutan suara (TPS) di SDN 1 Wonorejo, yakni TPS 13, 14, 15, 16, 17, dan 18.

Selain akses jalan dan perkampungan, halaman SDN 1 Wonorejo juga masih tergenang air di atas mata kaki orang dewasa. Sedangkan ruang kelas yang digunakan TPS dalam kondisi kering.

Warga setempat, Lilik Setiawati (39) mengatakan, dirinya harus berjibaku dengan banjir dan hujan untuk sampai ke TPS. 

Kata dia, kondisi rumahnya Dukuh Kedung Banteng RT 003 RW 003 ketinggian air masih setinggi lutut orang dewasa. Tapi ia menilai pemilu adalah kewajiban.

"Iya (nyoblos), dalam rumah masih masih dalam, selutut, (coblos) wajib aja," ujarnya ditemui di SDN Wonorejo, Sabtu.

"Sudah surut tinggal jalannya aja, kurang lebih ya sampai paha (banjir di jalan)" katanya.

Meskipun kondisi banjir, dia ingin menyuarakan hak pilihnya seperti warga lainnya.

"Ini kan sudah waktunya coblosan ya umumnya lah, harus nyoblos gitu," ujar dia.

Sementara Afriyan Atlas (34), sampai saat ini dia masih mengungsi di daerah Demak kota. Untuk mengikuti pemilu susulan, ia pulang ke kampung.

"Tinggal jalannya saja (banjir) atas mata kaki. (Pulang) Untuk memberikan suara," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/24/180209678/pemilu-susulan-di-demak-demi-nyoblos-banjir-pun-diterobos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke