Salin Artikel

Kisah Anggota Polisi Kawal Logistik Pemilu di Keerom, Lewati Sungai Banyak Buaya selama 8 Jam

Tantangan berat harus dilalui demi memastikan warga di daerah pelosok nan sulit terjangkau bisa menggunakan hak suaranya pada 14 Februari 2024 lalu.

Salah satu kisah perjuangan anggota polisi ini terjadi di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.

Kapolres Keerom, AKBP Christian Aer mengisahkan perjuangan anak buahnya melakukan pengamanan dan pengawalan logistik pemilu hingga tiba dengan selamat di setiap TPS yang ada di kampung-kampung di Kabupaten Keerom.

Mereka harus melewati Sungai Nawa menuju ke Kampung Onam, Distrik Kesnar, Kabupaten Keerom.

Kesnar merupakan salah satu distrik terjauh yang ada di Kabupaten Keerom. Akses transportasi adalah menggunakan perahu motor untuk menghubungkan kampung-kampung yang ada di Distrik Kesnar.

“Ada sekitar 8 jam anggota kami mengawal logistik menggunakan perahu motor dari Dermaga Nawa menuju ke Kampung Onam di Distrik Kesnar,” ungkapnya kepada Kompas.com saat ditemui di ruang kerja di Mapolres Keerom, Jumat (23/2/2024).

Lewati sungai yang dihuni buaya

Perjuangan membawa logistik menggunakan perahu motor ini, kata Christian, memang cukup menantang.

Pasalnya, perahu yang digunakan relatif kecil tetapi harus mengangkut sekitar 10 orang dengan logistik pemilu dan bahan makanan (bama), saat melewati Sungai Nawa menuju ke Kampung Onam.

“Kalau dilihat perahunya kecil, tapi bisa mengangkut 10 orang dengan logistik pemilu dan bama, untuk dibawa ke Kampung Onam. Mereka melewati Sungai Nawa,” ucapnya.

Christian mengatakan, perahu dijalankan dengan kecepatan yang cukup tinggi, melewati Sungai Nawa menuju Kampung Onam, Distrik Kesnar.

Hal ini merupakan perjuangan yang tak mudah, sebab penuh dengan risiko.

“Bayangkan 8 jam di atas perahu dan tak bisa buang air karena perahunya goyang. Jika bergerak bisa membahayakan. Apalagi informasi juga di samping kanan dan kiri sungai masih ada buaya,” ungkapnya.

“Hal ini membuat anggota kami bersama penyelenggara dan warga yang turut serta berpikir, jika buang air kecil, lalu perahunya goyang justru bisa berbahaya untuk keselamatan mereka,” tambahnya.

Dia menyampaikan, dari informasi yang diperoleh, Sungai Nawa memiliki rawa di bagian kanan dan kiri.

Hal ini justru menyulitkan perahu menepi jika ada anggota kepolisian atau penyelenggara yang ingin membuang air kecil atau besar.

"Samping kanan dan kiri sungai itu rawa sehingga sulit jika perahu motor menepi untuk istirahat sejenak." 

"Mau tidak mau, anggota bersama penyelenggara dan warga yang mengantarkan logistik harus berada di dalam perahu selama 8 jam perjalanan menuju Kampung Onam,” ujar Christian.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/23/181131878/kisah-anggota-polisi-kawal-logistik-pemilu-di-keerom-lewati-sungai-banyak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke