Salin Artikel

Banjir, Ribuan Hektar Sawah di Demak Gagal Panen

Padahal dua kabupaten itu merupakan sentra produksi di Jateng. Kondisi ini cukup menjadi kekhawatiran bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng. 

Hal ini mengingat harga beras melonjak belakangan ini.

"Ada banjir terutama yang dialami di sentra-sentra produksi, seperti di Demak saja masih sekitar 2.000 hektar yang siap panen, jadi gagal panen," tutur Kepala Disperindag Jateng, Ratna Kawuri melalui sambungan telepon, Senin (19/2/2024).

Dia mengatakan kondisi ini akan berpengaruh pada produksi beras.

"Pastinya akan mempengaruhi sektor produksi. Kalau saya melihat, antara suplai dan demand-nya ya," ungkapnya. 

Terpisah, Pimpinan Perum Bulog Jateng, Akhmad Kholisun mengakui bahwa Demak dan Grobogan mempunyai peranan penting dalam rantai produksi beras.

"Demak dan Grobogan itu termasuk sentra produksi di Jateng bagian timur utara. Jadi selama ini presentasinya cukup besar dari dua kabupaten itu untuk pengadaan di Bulog," ungkap Kholisun di kantornya.

Dia mengatakan pihaknya selama ini menyerap hasil panen petani lokal sebagai bagian dari Public Services Obligation (PSO). Stok tersebut digunakan untuk program Bulog baik bantuan pangan gratis maupun distribusi ke pasar.

Dia menjelaskan saat ini Bulog belum terdampak secara langsung oleh banjir di dua kabupaten itu lantaran masa panen memang belum tiba.

Kendati belum mengetahui pasti total lahan pertanian yang terkena banjir, dia berharap masih ada yang bertahan. 

"Ke depan mudah-mudahan masih bertahan meski ada kejadian banjir, kalau toh anti ada pengurangan, mudah-mudahan tidak terlalu siginifikan," lanjutnya.

Sementara pihaknya memprediksi stok Bulog masih cukup untuk disalurkan kepada masyarakat hingga masa panen raya tiba pada April mendatang.

Kini mengatasi lonjakan harga itu pihaknya mengendalikan harga beras melalui dua program. Pertama, penyaluran bantuan pangan gratis langsung ke masyarakat akan terus berlangsung. Kedua, penyaluran beras stabilisasi pasokan harga psar (SPHP) dari pihakny akan digelontorkan ke pedagang beras di pasar tradisional dan modern.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/19/213729578/banjir-ribuan-hektar-sawah-di-demak-gagal-panen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke