Salin Artikel

Harga Beras di Bima Melambung Tinggi, Konsumen: Stok di Penggilingan Kosong

Saat ini, para pedagang di Pasar Raya Ama Hami menjualnya dengan harga Rp 16.000 per kilogram, baik untuk kemasan lima kilogram atau 10 kilogram.

"Harganya sama semua walupun beda merek, kami jual Rp 16.000 per kilogram," kata Hamisah (65), pedagang di Pasar Raya Ama Hami saat ditemui, Selasa (13/2/2024).

Hamisah mengatakan, naiknya harga beras ini mulai terjadi awal Februari 2024. Dari harga normal Rp 12.000 terus merangkak naik sampai dengan Rp 16.000 per kilogram.

Menurutnya, pedagang terpaksa menjual dengan harga tinggi karena modal pengambilan juga tinggi, yakni Rp 153.000 per kilogram untuk kemasan 10 kilogram.

"Berasnya dari Sumbawa, tapi kami ambil di gudangnya yang ada di sini, kami hanya ambil untung Rp 2.000 saja per kilogram," ujarnya.

Pedagang sengaja mengambil beras dari Sumbawa karena stok di Kota Bima menipis. Sebab petani belum panen.

Hal senada juga diakui pedagang beras eceran di Pasar Raya Ama Hami, Farida (75). Dia mengaku, menjual beras dengan harga Rp 16.000 per kilogram.

Beras dengan berbagai merek tersebut juga diambil dari Kabupaten Sumbawa.

"Kalau beras lokal (Bima) tidak ada, stoknya juga kosong," kata Farida.

Farida mengungkapkan, kenaikan harga beras Rp 15.000 per kilogram ini sudah berlangsung selama dua bulan, sedangkan untuk kenaikan dengan harga Rp 16.000 per kilogram baru terjadi dua pekan terakhir.

"Normalnya dulu kan Rp 10.000 per kilogram, kemudian terus naik sampai sekarang sudah Rp 16.000," terangnya.

Stok kosong

Salah seorang konsumen yang ditemui di Pasar Raya Ama Hami, Meri mengaku terkejut stok beras di penggilingan saat ini kosong.

Selain itu beras merek MR yang selama ini selalu dibeli di retail modern juga tidak ada.

Kondisi itu kemudian memaksanya harus ke pasar tradisional untuk membeli beras meski dengan harga yang cukup tinggi.

"Saya biasanya beli di penggilingan, tapi sekarang sudah kosong, harganya di penggilingan itu Rp 15.000 per kilogram, kalau di pasar inikan sudah Rp 16.000 per kilogram," kata Meri.

Meri mengaku, tidak mengetahui penyebab kosongnya stok beras di penggilingan serta melonjaknya harga kebutuhan pokok ini.

Namun yang pasti persoalan ini menambah beban pengeluaran keluarganya.

"Saya ndak tahu, kami juga heran tiba-tiba stoknya kosong dan harganya terus naik," kata Meri.

Kompas.com masih berupaya mengonfirmasi jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bima.

Upaya konfirmasi via pesan WhatsApp dan telepon sudah dilakukan, namun belum mendapat respon dari Kepala Disperindag Kota Bima, Tafsir.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/13/134219278/harga-beras-di-bima-melambung-tinggi-konsumen-stok-di-penggilingan-kosong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke