Salin Artikel

Kronologi Warga di Bima Tewas Dianiaya Usai Dituduh Dukun Santet

Tak hanya itu, istri dan anak Nurdin juga tak luput dari amukan massa. Keduanya harus dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka akibat senjata tajam.

Polisi setempat segera bertindak dan amankan dua pelaku penganiayaan. Kedua terduga pelaku tersebut berinisal IN (26) dan AR (42).

"Peristiwa ini dipicu tuduhan santet yang dilakukan oleh korban," kata Kasubsi Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun saat dikonfirmasi, Rabu (7/2/2024).

Polisi tak menutup kemungkinan jumlah pelaku bertambah. Saat ini empat orang yang diduga terlibat masih dalam pencarian.

Korban sempat lari

Nasrun menjelaskan, peristiwa itu berawal saat sejumlah warga setempat mendatangi rumah Nurdin sekitar pukul 23.00 Wita. Saat itu sejumlah warga membawa senjata tajam jenis pedang dan tombak.

Massa yang geram menuduh Nurdin melakukan praktik dukun santet. Suasana tiba-tiba jadi tak terkendali. Massa segera mengamuk dan menganiaya Nurdin.

Menurut Nusron, Nurdin sempat lari menyelamatkan diri. Namun dirinya terjatuh lalu menjadi bulan-bulanan massa. Sementara Nurmi (35) dan anaknya Faturahmi juga alami luka serius. 

"Dalam pelariannya Nurdin terjatuh lalu dianiaya para pelaku menggunakan tombak sampai akhirnya tewas di tempat," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi segera mengamankan lokasi. Sementara soal isu dukun santet masih didalami aparat kepolisian.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/07/154023178/kronologi-warga-di-bima-tewas-dianiaya-usai-dituduh-dukun-santet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke