Salin Artikel

Penimbunan 7 Ton BBM Subsidi di Luwu Timur Terbongkar, 3 Pelaku Ditangkap

LUWU TIMUR, KOMPAS.com - Polres Luwu Timur, Sulawesi Selatan, mengungkap praktik penimbunan BBM di Kecamatan Towuti.

Wakapolres Luwu Timur, Kompol Syamsul mengatakan, pengungkapan kasus ini usai warga kerap mengeluhkan BBM di wilayahnya langka.

Akhirnya, Polres Luwu Timur dengan Pemkab Luwu Timur dan pengelola SPBU dan LPG berkoordinasi dan membongkar praktik penimbunan BBM subsidi.

”Jadi hasil dari rakor (rapat koordinasi) tempo hari, kami sudah menangkap pelaku dan barang bukti penimbunan solar dan Pertalite di Kecamatan Towuti yang selama ini meresahkan warga,” kata Kompol Syamsul saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (6/2/2024).

Lanjut Syamsul, dari operasi tersebut, petugas mengamankan pelaku, barang bukti berupa BBM, dan kendaraan pengangkut.

“Barang bukti dari gudang tersebut, ditemukan 251 jeriken BBM subsidi jenis Pertalite atau sekitar 7,5 ton dan 3 jeriken BBM jenis Solar atau sekitar 90 liter, termasuk kendaraan yang digunakan para pelaku juga diamankan di Mapolsek Towuti. Tiga orang pelaku diamankan,” ucap Syamsul.

”BBM tersebut dibeli dari SPBU di Luwu Timur, Luwu Utara dan Wajo menggunakan sejumlah mobil lalu ditampung di gudang dikemas dalam jeriken selanjutnya dijual ke wilayah Morowali Sulawesi Tengah dan Konawe Sulawesi Tenggara,” tambah Syamsul.

Menurut Syamsul, BBM subsidi jenis Pertalite dibeli di SPBU dengan harga Rp 10.000 per liter lalu dijual dengan harga Rp 400.000 per jeriken. Dalam satu jeriken diperkirakan berisi 30-32 liter BBM subsidi.

”Barang buktinya sudah diamankan di salah satu SPBU mengingat barang mudah terbakar, dan kendaraan diamankan di Polsek Towuti,” ujar Syamsul.

Syamsul mengatakan ketiga pelaku masing-masing berinisial, HB, RM dan ZL warga Desa Pekaloa.

Kendati pelaku sudah ditangkap, mereka belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih menjalani proses pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan awal, barang bukti BBM Pertalite dan Solar ini adalah BBM yang disubsidi Pemerintah RI, modusnya menyedot lalu ditampung dan disalurkan.

”Hasil pengisian ditangki mobil tersebut disedot kembali untuk ditampung di jeriken, setelah terkumpul sampai 2 ton lebih barulah mereka menjualnya,”

Berkat penangkapan ini, kini antrian BBM di Luwu Timur sudah tidak ada lagi, warga tidak kesulitan lagi untuk membeli BBM di SPBU.

”Kami juga minta bantuan dari warga jika menemukan ada praktik penimbunan segera laporkan ke Polres Luwu Timur, secepatnya akan ditindak,” imbuh Syamsul.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/06/103712478/penimbunan-7-ton-bbm-subsidi-di-luwu-timur-terbongkar-3-pelaku-ditangkap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke