Salin Artikel

Proyek Air Bersih untuk Pemalang Dilanjutkan, Warga Lereng Gunung Slamet Banyumas Protes

BANYUMAS, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Gunung Slamet Selatan mendatangi Kantor DPRD Banyumas, Jawa Tengah, Senin (5/2/2024).

Mereka memprotes kegiatan proyek pembangunan jaringan air bersih di kawasan hutan untuk warga Pemalang yang sempat dihentikan karena diduga memicu kerusakan lingkungan.

"Kami lihat kurang pas dalam perizinannya, sehingga kami minta DPRD bisa memfasilitasi pertemuan dengan Pemkab Pemalang," kata juru bicara Forum LMDH Gunung Slamet Selatan, Agung Budi Satrio, Senin.

Menurut Budi, warga di lereng selatan Gunung Slamet sebetulnya tidak keberatan sumber air di wilayahnya dimanfaatkan oleh kabupaten tetangga.

"Kami tidak keberatan karena air itu untuk semua, yang ingin kami ketahui adalah prosesnya. Mbok ya kulonuwun dulu, karena kalau terjadi apa-apa kami yang terdampak," ujar Budi.

Perwakilan LMDH Ketenger, Kecamatan Baturraden, Purnomo mengatakan, awalnya pada 2017 pemerintah desa se-Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, mengunjungi wilayahnya untuk mengkomunikasikan rencana proyek itu.

Komunikasi terus berlanjut hingga pada tahun 2021 Pemkab Pemalang dan PDAM Pemalang menggelar forum konsultasi publik untuk membahas dokumen AMDAL.

"Tiba-tiba di awal 2022 proyek tersebut berjalan tanpa musyawarah dengan delapan LMDH desa lainnya. Sementara dokumen AMDAL masih dalam proses pembahasan," jelas Purnomo.

Warga kemudian berkali-kali memprotes kegiatan itu. Namun pembangunan tetap dilanjutkan dengan dalih masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) seperti tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019.

"Hingga pada suatu waktu terjadi longsoran di kawasan hutan Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Kemudian proyek ini terhenti tanpa status yang jelas," ujar Purnomo.

Namun pada tanggal 19 Januari 2024, PDAM Pemalang melayangkan surat kepada delapan LMDH berisi pemberitahuan proyek tersebut akan dilanjutkan kembali. Delapan LMDH itu berada di Kecamatan Baturraden dan Kedungbanteng yang merupakan wilayah di lereng selatan Gunung Slamet.

"Kami meminta PDAM Pemalang dan pelaksana proyek bertanggungjawab atas rehabilitasi kawasan hutan seluas 1,9 hektar dan mengalokasikan biaya konservasi hutan melalui bagi hasil usaha pemanfaatan air bersih," kata Purnomo.

Seperti diiberitakan pada 12 Oktober 2022, warga Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, resah atas proyek pembangunan pipa air bersih di kawasan hutan lindung Gunung Slamet.

Pasalnya, proyek yang berada di ketinggian lebih dari 1.800 mdpl di atas desa tersebut diduga mengakibatkan kerusakan kawasan hutan.

Selain itu, proyek air bersih untuk warga Kabupaten Pemalang itu dikhawatirkan akan mengurangi debit air bersih untuk desa di Kabupaten Banyumas.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/05/173330178/proyek-air-bersih-untuk-pemalang-dilanjutkan-warga-lereng-gunung-slamet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke