Salin Artikel

5.547 Warga Korban Erupsi Gunung Lewotobi Masih Mengungsi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Ribuan warga korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih memilih tinggal di lokasi pengungsian lantaran belum ada penurunan status gunung itu dari level III siaga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Achmad Duli menyebutkan, hingga Minggu (4/1/2024) pukul 18.00 Wita, warga terdampak yang tinggal di kamp pengungsian dan rumah warga sebanyak 5.547 jiwa.

Jumlah ini mengalami penurunan karena pengungsi yang tinggal di wilayah Kabupaten Sikka sudah kembali ke rumah.

"Sampai dengan kemarin petang jumlah pengungsi yang terdata sebanyak 5.547 jiwa," ujar Achmad dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/4/2024).

Achmad menerangkan, dari ribuan pengungsi tersebut, banyak menyebar di rumah warga di 32 desa di Kabupaten Flores Timur. Jumlahnya 2.742 jiwa.

Kemudian, pengungsi yang tinggal di posko pengungsian sebanyak 2.647 jiwa. Sedangkan pengungsi yang menetap lima fasilitas umum sebanyak 158 jiwa.

Dia mengatakan, pelayanan terhadap para pengungsi terus dioptimalkan.

Meski begitu, Achmad mengimbau pengungsi yang pulang ke rumah tetap waspada, sebab hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki masih level III siaga.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level IV awas ke level III siaga pada Senin (29/1/2024) pukul 12.00 Wita.

Penurunan status ini berdasarkan hasil analisis dan evaluasi menyeluruh aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki pada periode selama 23 Januari-29 Januari 2024.

PVMBG mengimbau masyarakat maupun wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 5 kilometer pada arah utara-timur laut dan 6 kilometer pada sektor timur laut.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/05/170454378/5547-warga-korban-erupsi-gunung-lewotobi-masih-mengungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke