Salin Artikel

Dalam Sehari Ada 2 Pengemudi Ojol Jadi Korban Pembiusan, di Boyolali dan di Karanganyar

Kasus pembiusan ini bermula saat pengemdi ojol asal Wonogiri tersebut menunggu orderan di sebuah toko kosong, Jalan Solo-Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Tiba-tiba dia didatangi seorang pria yang meminta bantuan untuk diantarkan ke Bandara Adi Soemarmo, Boyolali.

Agar korban mau, pelaku juga mengaku sebagai aparat dan sempat menunjukkan senjata api. Riski pun mau mengantarkan pelaku ke bandara.

Di tengah jalan tepatnya di depo jamu, penumpang meminta Riski berhenti untuk minum jamu. Lalu pelaku memberikan jamu ke korban.

"Modus bius dengan diberi minuman jamu saat berhenti beli jamu di Colomadu itu," kata Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi.

Setelah berhenti sebentar, korban dan pelaku melanjutkan perjalanan.

Setelah beberapa menit, tepatnya di Jalan By Pass Kaliwungu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, atau di sebelah selatan landasan pacu bandara, korban tidak sadarkan diri.

Oleh pelaku, korban ditinggal di pinggir jalan.

"Saat terbangun, barang miliknya hilang. Berupa sepeda motor honda Vario dengan nomor polisi AD-3679-ASF dan ponsel merek Infinix," tambahnya.

Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara dan penyelidikan. Termasuk memeriksa saksi dan melakukan pengecekan dari titik awal hingga TKP.

Ada korban lain

Di hari yang sama juga terjadi pembiusan pada pengemudi ojol lainnya yakni Sukarman (56), warga Jatikuwung Lor, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Peristiwa ini bermula saat Sukarman yang biasanya mangkal di Terminal Tirtonadi Solo ini menawarkan jasa ojek secara offline kepada pria yang baru saja turun dari bus pada Senin (22/1/2024)sekitar pukul 15.30 WIB.

Saat itu ia sepakat menerima upah dari penumpangnya sebesar Rp 120.000 dan mengantarkannya ke Terminal Tawangmangu.

Namun sesampainya di kawasan Palur, Kabupaten Karanganyar, ia merasa punggungnya seperti digigit semut.

Meski begitu, ia tetap melanjutkan perjalanan. Namun di sekitar Jaten, penumpang memintanya untuk berhenti sejenak di depan ruko yang kosong.

"Di ruko warna oranye, (penumpang) minta berhenti. Penumpang menerima telepon dari temannya atau siapa nggak tahu." ujar Sukarman, Senin (29/1/2024),

"Setelah itu bapaknya itu minta minuman yang saya bawa yang masih setengah botol lalu dihabiskan," sambungnya.

Tak hanya menerima telepon, di ruko tersebut penumpangnya juga mengeluarkan benda seperti pistol.

Benda tersebut sempat dititipkan untuk disimpan di jok motor milik Sukarman.

"Saya disuruh buka jok, bapaknya titip (seperti) pistol. Kaya senjata pistol gitu pokoknya, dia bilangnya pistol.” ujarnya.

"Tapi saya sempat menolak karena takut ada apa-apa. Terus bilangnya bapaknya itu 'saya itu aparat, ndak apa-apa' gitu," sambungnya.

Setelah itu Sukarman dan penumpangnya melanjutkan perjalanan. Tak lama ia hilang kesadaran.

"Setelah ditaruh di jok, terus saya naik dan berjalan sekitar 200 sampai 500 meter itu saya sudah hilang ingatan," pungkasnya.

Akibat dari peristiwa tersebut, ia kehilangan motonya jenis Honda Beat, dompet beserta kartu pribadi dan uang sebesar Rp 70.000.

Di hari yang sama, ia mendapat telepon dari polisi yang mengabarkan bahwa dompet miliknya ditemukan di samping korban pembiusan lainnya.

Belakangan diketahui korban tersebut adalah Riski.

"Jam 12 saya menjemput cucu saya yang kecil, itu istri saya mendapat telpon dari Polsek Ngemplak Sawahan Boyolali," kata dia.

“Setelah itu saya pulang, saya ditelepon dan ditunggu di Polsek untuk menghadap untuk dimintai keterangan karena dompet saya itu ditemukan di wilayah Bandara (Adi Sumarmo). Ada yang kasusnya sama dengan saya, pembiusan, ojek online tapi non aplikasi," ujar Sukarman.

Karman menyebut, peristiwa pembiusan yang dialami tukang ojek di bandara itu hanya selang beberapa jam setelah dirinya menjadi korban.

"Di samping korban itu," sambungnya.

"Saya kejadian Senin jam 5 sore, lha dia itu malamnya yang di bandara itu malam di hari sama, Senin," ungkap dia.

Meski ditemukan, dompet miliknya itu hanya tersisa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu BPJS ketenagakerjaan serta foto sang anak. Dompet itu kini masih berada di Polsek Ngemplak Sawahan Boyolali.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sukarman, Driver Ojol yang Jadi Korban Pembiusan Sebut Ada Korban Lain, Ditemukan di Boyolali

https://regional.kompas.com/read/2024/01/31/121200278/dalam-sehari-ada-2-pengemudi-ojol-jadi-korban-pembiusan-di-boyolali-dan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke