Salin Artikel

Cerita Pasien di RS Semen Padang Saat Terjadi Ledakan, Jalan Kaki Sendiri dari Lantai 4, Lihat Kepulan Asap Putih

Ledakan yang diduga berasal dari lantai 1. Sesaat setelah ledakan, pasin pun diungsikan ke area luar rumah sakit.

Seorang pasien, Wida Hendawati (55) pun menceritakan detik-detik terjadinya ledakan. Ia mengatakan, ledakan besar tersebut terjadi dari lantai bawah.

Sementara saat itu, ia dirawat di lantai empat SPH.

"Tiba-tiba meledak, orang pada berhamburan, pasien disuruh turun semua," kata dia, Selasa saat ditemui di luar area rumah sakit.

Hendawati mengaku ledakan mengakibatkan kaca pecah. Selain itu asap putih mengepul masuk ke dalam ruangannya.

"Disuruh ke bawah, yang bisa jalan, jalan ke bawah, yang enggak bisa jalan, dibawa sama tempat tidur," ujarnya

Wida Hendawati mengaku jalan sendiri ke bawah. Ia menjalani rawat inap sejak Senin (29/1/2024) malam dan rencananya akan menjalani operasi batu ginjal pada Selasa malam.

"Semalam baru masuk, nanti malam mau operasi batu ginjal, sudah disuruh puasa, jam 3 sore," kata Warga asal Ulak Karang ini.

Ada 102 pasien rawat inap diungsikan

Sebanyak 102 pasien rawat inap diungsikan ke rumah sakit terdekat.

Langkah ini diambil agar pasien rawat inap yang ada di SPH bisa melanjutkan proses perawatan.

Setelah ledakan yang terjadi di SPH, manajemen memutuskan operasional rumah sakit ditutup pada Senin (30/10/2024)

"Data sementara ada 102 pasien rawat inap yang kita evakuasikan dulu ke rumah sakit terdekat yang bisa melanjutkan perawatan," kata Direktur Utama SPH dr Selfi Farisha.

Ia menegaskan menyelamatkan pasien adalah prioritas dan ia juga menyebut tak ada korban jiwa saat ada ledakan.

Bukan bom

Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap memastikan ledakan yang terjadi bukan bom.

"Bahwa di sini bukan bom, tidak ada terjadi bom, ini perlu diluruskan supaya masyarakat tidak khawatir," kata Kombes Pol Ferry Harahap.

Saat ini pihaknya bersama petugas terkait berupaya mengevakuasi pasien.

"Karena rumah sakit tidak beroperasional, tentunya pasien ini butuh perawatan, sehingga dipindahkan ke rumah sakit terdekat," jelasnya.

Ia juga mengatakan tim Inafis saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait ledakan tersebut.

"Ini kita sedang mendalami (penyebab ledakan), Tim Inafis melakukan kegiatan di dalam, kita mengamankan TKP," kata Kombes Pol Ferry Harahap.

Ada 18 korban alami luka robek

Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap menegaskan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun ada 18 orang yang mengalami luka robek dan lecet.

"Jadi korban luka karena ledakan itu sebanyak 18 orang, terdiri dari tujuh orang yang dirawat karena luka robek, kemudian delapan orang hanya lecet dan bisa pulang. Jadi yang sedikit perlu perhatian ini ada tujuh orang," kata Ferry pada Selasa (30/1/2024) malam.

Kapolresta menambahkan, dari 18 orang korban itu di antaranya cleaning service (petugas kebersihan) hingga pasien rawat jalan.

Lokasi terparah terdampak ledakan ialah di lantai 1 karena kaca pecah hingga plafon rusak parah.

"Kami jelaskan dulu, supaya tidak blunder informasi salah, ini bukan bom, jadi tidak ada ledakan bom, yang terjadi adalah di lantai 7 sedang dilakukan perbaikan AC, jadi sedang melakukan las," kata Ferry Harahap.

"Kemudian pekerja istirahat sehingga meninggalkannya, mungkin lupa gas las itu ditutup atau tidak, sehingga meledak enam unit outdoor central AC," kata dia.

AC sentral terpusat itu, lanjut dia, berada di lantai atas, sehingga ledakan cukup keras mengakibatkan kaca di lantai 6 pecah.

Ia mengatakan karena AC rumah sakit tersebut sentral, maka menjalar dan meledak di lantai 1. Sementara ruang pelayanan tepat di depan lift.

"Jadi tidak ada ledakan bom, yang ada akibat intalasi AC, itu dulu," imbuh dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Perdana Putra | Editor: David Oliver Purba), Tribun Padang

https://regional.kompas.com/read/2024/01/31/090500078/cerita-pasien-di-rs-semen-padang-saat-terjadi-ledakan-jalan-kaki-sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke