Salin Artikel

Polisi Bantah Pengakuan Seleb TikTok Cogil soal Perlakuan Istimewa

Dalam unggahan itu, diamengaku bahwa selama 13 hari di rumah tahanan (Rutan) Polresta Barelang, dirinya mendapatkan perlakuan istimewa dari aparat.

Sebelumnya Cogil diringkus Satreskrim Polresta Barelang atas laporan dugaan pengeroyokan terhadap anak anggota DPRD Kepulauan Riau berinisial RA (16).

Akibat pengeroyokan tersebut, RA mengalami benjol di kepala, luka memar di sejumlah tubuhnya, dan giginya hampir patah.

Peristiwa tersebut terjadi di malam tahun baru di salah satu café yang ada di Kawasan Sekupang, Batam, Kepri.

“Privilege berlaku soalnya,” ungkap Cogil dalam unggahan video tersebut.

Dibantah

Menanggapi hal ini, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Dwi Ramadhanto membantah pernyataan Satria Mahatir.

“Itu tidak benar, Satria dan teman-temannya kami berlakukan hal sama dengan tahanan lainnya,” kata Ramadhanto, Selasa (30/1/2024).

Satria juga membantah terhadap adanya intervensi seperti yang diceritakan Cogil dalam sebuah perbincangan pada podcast yang diunggah di TikTok.

“Itu juga tidak benar, tidak ada intervensi selama penangan kasus Satria Mahatir yang ditangani pihaknya,” ungkap Ramadhanto.

“Pembebasan Satria dari tahanan Polresta Barelang karena adanya kesepakatan damai antara keluarga korban dan para pelaku."

"Lagian yang namanya restorative justice itu perdamaian antara pelaku dan korban dengan syarat dan ketentuan yang diatur."

"Jika semua syarat dan ketentuan terpenuhi maka kami penyidik tidak bisa meneruskan kasusnya,” kata Ramadhanto.

“Dan jika korban tidak mencabut laporan, ya tentunya berkas kasus tersebut kami teruskan kepihak Kejaksaan,” tegas Ramadhanto.

Dalam video tersebut, Cogil menceritakan bahwa privilege tersebut didapatnya tidak terlepas dari sosok orangtua yang dulunya pernah mengabdi di kepolisiaa dengan pangkat terakhir Jenderal bintang dua.

“Hal itu pengaruh, dimulai dari proses BAP sampai pencabutan berkas, itu semua, penyidik yang anggota memberlakukan kita semua dengan baik bahkan sangat baik,” ungkap Cogil.

Cogil juga mengaku selama di dalam sel dia juga dibelikan rokok.

Tidak itu saja, Cogil juga mengaku pencabutan berkas atau damai yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kepri tersebut merupakan tekanan yang dilakukan oleh pihaknya.

“Intervensikan di mana-mana ada, jadi secara gak langsung dia (Anggota DPRD Kepri) diteror,” ungkap Cogil.

Di dalam video tersebut, Cogil juga kembali menegaskan, selama ditahan di Polresta Barelang, dirinya tetap masuk ke dalam sel.

“Saya masuk dalam sel, tapi selnya ini dikhususnya memang untuk kami berempat yang dibersihkan dan dirapikan, karena kami berempatkan sepaket,” sebut Cogil.

“Bahkan kita juga tidak makan makanan penjara, jadi kita kadang di go-food-in sama polisi yang piket atau kadang ada yang jenguk, jadi stok makanan gak pernah habis di dalam sel,” sebut Cogil.

“Jadi selain yang tadi gue sebut, gue juga bisa keluar dari kamar sel, jadi gue bisa ke mana mana di sekitaran sel tersebut, gue punya akses bebas buat ke situ, tapi tergantung siapa yang lagi jaga,” ungkap Cogil.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/30/232644278/polisi-bantah-pengakuan-seleb-tiktok-cogil-soal-perlakuan-istimewa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke