Salin Artikel

Sosialisasi Pemilu Saat Kemacetan 10 Km akibat Banjir Lintas Sumatera

Genangan air di badan jalan masih tinggi, 40-50 sentimeter. Kondisi ini membuat kendaraan sulit melintas dan menimbulkan kemacetan panjang.

Sebab, arus lalu lintas diberlakukan sistem buka tutup dengan menggunakan satu jalur untuk mengurangi penumpukan kendaraan.

Petugas gabungan dari Polsek Pangkalan Lesung dan TNI Koramil 04/Pangkalan Kuras, Pelalawan, dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas.

Kapolsek Pangkalan Lesung AKP A.R Tinambunan ketika dikonfirmasi mengatakan, antrean kendaraan mencapai 10 kilometer.

"Antrean kendaraan ada sekitar 10 kilometer. Kendaraan mengantre untuk melewati genangan banjir di jalan lintas Sumatera, karena diberlakukan sistem buka tutup arus lalu lintas," sebut Tinambunan.

Dia mengatakan, bila tidak dilakukan sistem buka tutup, dikhawatirkan kendaraan menumpuk di tengah genangan banjir dan akhirnya mogok.

"Kami antisipasi penumpukan kendaraan di tengah banjir. Karena kalau ada kendaraan yang mogok, arus lalu lintas bisa lumpuh total sebelum evakuasi," kata Tinambunan.

Sosialisasi Pemilu

Di sela mengatur lalu lintas, sebut dia, petugas kepolisian dan TNI menyempatkan diri untuk sosialisasi pemilu kepada pengguna jalan.

Petugas mendatangi kendaraan yang mengantre dan menyampaikan pesan-pesan pemilu damai kepada sopir dan juga penumpang.

"Pengendara mengantre per dua jam baru bisa lewat."

"Jadi, kami di samping mengatur arus lalu lintas, juga mengajak pengguna jalan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban menjelang Pemilu 2024," kata Tinambunan.

Dia menambahkan, saat ini ruas jalan lintas sumatera yang digenangi banjir, bisa dilewati kendaraan truk dan mobil minibus.

"Mobil truk dan minibus bisa melintas. Untuk mobil sedan belum bisa," sebut Tinambunan.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/30/221838778/sosialisasi-pemilu-saat-kemacetan-10-km-akibat-banjir-lintas-sumatera

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke