Salin Artikel

Dua Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Meninggal, Pemkab Flores Timur Ungkap Kondisi Korban

Dari keterangan petugas, pengungsi yang meninggal adalah Petrus Kula (64) warga Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur.

Lalu yang kedua adalah Maria Peni Hayon (70) warga Desa Nobo, Kecamatan Ilebura.

Menurut Kadis Kominfo Kabupaten Flores Timur, Hironimus Lamawuran kepada Kompas.com, Minggu (28/1/2024), Petrus meninggal karena sakit asma, asam urat dan rematik.

Menurut Hironimus, Petrus sudah mengungsi sejak 1 Januari 2024.

Beberapa hari mengungsi, Petrus sempat jalani perawatan di IGD Puskesmas Lewolaga dan dirujuk ke rumah sakit. Namun saat itu pihak keluarga menolak.

"Pasien sempat mau dirujuk tetapi keluarga menolak," beber dia.

Petrus lalu meninggal Sabtu (27/1/2024) kemarin pukul 05.00 Wita. Sebelumnya, pengungsi atas nama Maria lebih dulu meninggal.

Yang pertama itu bernama Maria Peni Hayon (70) warga Desa Nobo, Kecamatan Ilebura. Dia meninggal pada Kamis (25/1/2024) pukul 23.45 Wita," katanya kepada Kompas.com, Minggu (28/1/2024).

Menurut Hironimus, Maria Peni memiliki riwayat sakit sesak napas. Lalu saat di pengungsian penyakit itu kambuh. 

Maria Peni merasakan keluhan itu selama lebih kurang empat hari dan disertai batuk, pilek, nyeri ulu hati, serta nafsu makan menurun.

"Pukul 14.35 Wita pasang Infus RL 20 TPM. Pukul 14.40 Wita injeksi ranitidine 50 mg/IV dan ondan 4 mg/IV layani cambusit 1 tablet, layani pasang oksigen 3 LPM," beber Hironimus.

Melihat kondisi itu, petugas bawa pasien ke instalasi gawat darurat (IGD) Boru. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Santu Gabriel Kewapante. Namun pasien meninggal saat jalani perawatan.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/28/123317978/dua-pengungsi-erupsi-gunung-lewotobi-meninggal-pemkab-flores-timur-ungkap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke