Salin Artikel

Penyebab Gangguan Keamanan di Intan Jaya Papua Tengah Meningkat

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sejumlah penembakan dan pembakaran yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, sejak 19 Januari 2024.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan menyebut, meningkatnya eskalasi gangguan keamanan di Intan Jaya disebabkan oleh informasi yang salah atau hoaks tentang rencana pembangunan patung Yesus dan isu eksplorasi wilayah pertambangan Blok Wabu.

Ia menjelaskan, rencana pembangunan patung Yesus akan dilakukan Satgas Yonif 330, tetapi beredar informasi di tengah masyarakat bahwa patung tersebut akan dijadikan alat untuk menaruh bom.

"Pertama, isu patung Yesus yang di kalangan mereka diberitakan bahwa di dalam patung Yesus itu ada bom yang sangat besar yang apabila itu diledakkan, seluruh masyarakat Intan Jaya akan mati, sehingga mereka menolak itu," ujarnya di Jayapura, Rabu (24/1/2024).

Izak menjelaskan, rencana pembangunan patung tersebut bukan lah hal baru karena Yonif 330 hanya akan meneruskan program dari Satgas yang sebelumnya bertugas di lokasi tersebut.

"Padahal ini adalah rangkaian program yang sudah dibuat dimulai dari Batalyon 328 yang membangun Patung Salib yang ada di Gereja Antiokia. Kemudian, dilanjutkan dengan batalyon penggantinya yaitu Batalyon 305 membangun gereja di Kampung Mamba. Nah, sekarang Batalyon 330 menggantikan 305 melengkapi itu dengan patung Yesus," tuturnya.

Ia menegaskan, isu yang beredar di tengah masyarakat tidak benar karena hal itu dilakukan justru untuk menciptakan perdamaian.

"Nah, kenapa ini dilakukan? Kita ingin membangun perdamaian di tanah ini. Kita tidak mau ada kekerasan di tanah ini. Kita tidak mau ada pertumpahan darah di tanah ini. Tetapi ada pihak-pihak yang menyebarkan isu bahwa patung Yesus ini berisi bom," kata Izak.

Ia pun memastikan bahwa untuk sementara rencana pembangunan patung Yesus di Kampung Mamba akan dihentikan dan TNI terlebih dahulu akan mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat di Intan Jaya.

Kemudian, terkait dengan isu eksplorasi Blok Wabu, Izak menjelaskan bahwa hal itu tidak benar karena hingga saat ini, pemerintah tidak pernah mengeluarkan rekomendasi atau izin untuk penambangan di Intan Jaya.

"Yang berikutnya yang berkembang adalah isu masalah Blok Wabu yang dikatakan bahwa akan ada penguasaan besar-besaran untuk menguasai kekayaan alam, emas yang ada di Blok Wabu. Tetapi kami sudah cek, sampai hari ini belum ada sosialiasi, belum ada komunikasi. Kemarin Pemda sudah mengeluarkan pernyataan," terang Izak.

Pemerintah Kabupaten Intan Jaya dipastikan tidak pernah menyetujui adanya eksplorasi Blok Wabu yang diyakini merupakan kawasan yang kaya akan kandungan emas.

"Ya Pemda Intan Jaya yang sekarang Bupati ada di Nabire sudah menyatakan belum ada komunikasi masalah itu," cetusnya.

Sebagai informasi, situasi keamanan di Intan Jaya terganggu setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan aksi penembakan di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, pada Jumat (19/1/2024).

Akibat kejadian tersebut, seorang anggota Brimob, Bripda Alfandi Steve Karamoy, gugur setelah mengalami luka tembak di bagian rahang.

Sehari berselang, KKB menembaki Pos TNI dan kemudian melakukan pembakaran rumah. Kontak senjata kembali terjadi pada Minggu (21/1/2024). Dalam kejadian tersebut, tiga anggota KKB tewas. Selain itu, seorang warga sipil, Yusak Sondegau, tewas akibat luka tembak.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/24/153654178/penyebab-gangguan-keamanan-di-intan-jaya-papua-tengah-meningkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke