Salin Artikel

420 Hektar Hutan di Flores Timur Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyatakan, kerusakan hutan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mencapai lebih kurang 420 hektar.

"Berdasarkan hasil analisis peta menggunakan aplikasi Google Maps dan SiPongi (aplikasi untuk menyajikan informasi titik panas) dari LHK, kami dapatkan estimasi luasan (hutan terdampak) sekitar 420 hektar," ujar Kepala UPTD KPH Flores Timur, Vinsensius Florianus Keladu, Senin (22/1/2024).

Vinsensius berujar, jumlah tersebut masih bersifat sementara. Sebab, harus dilakukan pengukuran lapangan untuk mendapatkan data pasti.

Hanya saja, untuk sementara belum bisa dilakukan karena erupsi masih berlangsung. Terlebih lagi, status gunung itu masih berada di level awas.

"Untuk lokasi yang terdampak atau lahan yang terdampak karena abu vulkanik dan lahar panas, kami perlu lakukan identifikasi lapangan," ujar dia.

Meski begitu, lanjut dia, dari hasil koordinasi dengan BPBD setempat, kawasan hutan yang paling terdampak di wilayah Desa Nurabelen. Sebab, lahar panas dari Gunung Lewotobi Laki-laki mengarah ke wilayah itu.

"Kalau di wilayah itu didominasi tanaman pelawan putih. Untuk data pasti vegetasi yang terdampak, kita akan identifikasi dulu," pungkasnya.

Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan pada periode pengamatan Senin (22/1/2024) pukul 00.00 Wita-06.00 Wita teramati guguran dengan jarak luncur 1.000-1.500 meter mengarah ke utara.

Selain itu, juga teramati guguran lava pijar ke arah timur laut sejauh 3.770 meter dari pusat erupsi.

PGA Lewotobi Laki-laki juga melaporkan terjadi 31 kali gempa guguran dengan amplitudo 7.4-37 mm, durasi 39-324 detik; satu kali tektonik jauh dengan amplitudo 45.1 mm, durasi 65 detik, serta tremor menerus dengan amplitudo 2.9-3.7 mm, dominan 3.7 mm.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/22/163336478/420-hektar-hutan-di-flores-timur-terdampak-erupsi-gunung-lewotobi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke