Salin Artikel

Dinkes Flores Timur Jamin Stok Obat-obatan Pengungsi Erupsi Lewotobi Tercukupi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memastikan stok obat-obatan untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih mencukupi.

"Untuk stok (obat-obatan) masih aman," ujar Kepala Dinas Kesehatan Flores Timur Agustinus Ogie Silimalar saat ditemui Kompas.com di kamp pengungsian Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kamis (18/1/2024).

Ogie berujar, pelayanan kesehatan untuk korban erupsi terus dioptimalkan. Setiap keluhan akan ditangani tenaga medis yang ada di posko layanan kesehatan.

Dinkes juga menyiapkan lima puskesmas yaitu Lewologa, Demon Pagong, Ilebura, Lato, Boru untuk menangani pengungsi dengan keadaan darurat.

"Puskesmas-puskesmas ini didukung tenaga medis yang profesional seperti dokter, perawat, dan bidan," katanya.

Apabila kondisi pasien semakin parah, akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka, Kabupaten Flores Timur.

Ogie mengungkapkan, selama ini, penyakit yang dialami pengungsi lebih banyak infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Penyebabnya, selain akibat terpapar debu vulkanik, juga kondisi tenda di posko pengungsian yang masih darurat.

"Kalau tidur di lantai atau alas tidur yang tipis sangat rentan terserang ISPA," ucapnya.

Dia juga menambahkan, Dinkes Flores Timur terus berkoordinasi dengan Pemkab Sikka untuk memastikan kondisi kesehatan pengungsi.

"Ada ratusan warga Flores Timur yang mengungsi di tiga desa yang ada di Kabupaten Sikka. Karena itu kita juga harus memastikan kondisi kesehatan mereka," pungkasnya.

Posko Penanganan Erupsi Lewotobi Laki-laki melaporkan, hingga Rabu (17/1/2024) pukul 18.00 Wita, jumlah pengungsi sebanyak 6.340 jiwa.

Mereka tersebar di sejumlah kamp pengungsian, fasilitas umum dan rumah warga.

Pengungsi yang terserang penyakit ISPA sebanyak 1.884 orang, diare 45 orang, dan malaria satu orang.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/19/063529578/dinkes-flores-timur-jamin-stok-obat-obatan-pengungsi-erupsi-lewotobi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke