Salin Artikel

Berdamai dengan Anggota DPRD yang Anaknya Dianiaya, Satria Mahathir Lolos dari Bui

Keempat orang itu sudah sepakat berdamai dengan orangtua korban. 

“Kemarin antara orangtua korban dan orangtua pelaku sudah dilakukan restorative justice dan hasilnya mereka mengambil jalan damai,” kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Dwi Ramadhanto, Rabu (17/1/2024).

Namun, Satria dan ketiga temannya belum langsung bebas. 

Ramadhanto mengatakan, ada serangkaian proses yang harus dilakukan sebelum pembebasan berlangsung.

“Baru kemarin berdamainya, ini lagi disiapkan berkas-berkasnya, kami berharap Satria dan kawan-kawannya tidak lagi mengulangi perbuatan tersebut,” ungkap Ramadhanto.

Sebagai informasi, Satria bersama tiga rekannya sempat akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara maksimal lima tahun. 

Mereka diduga menganiaya RT (16) hingga babak belur pada Senin (1/1/2024) dini hari. 

Penganiayaan terjadi saat Satria diundang sebagai bintang tamu di kafe yang ada di kawasan Tiban, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau untuk memeriahkan malam pergantian tahun.

Hanya saja, saat itu ada perselisihan antara pelaku dengan korban akibat saling senggol.

“Awalnya hanya cekcok, namun cekcok tersebut lanjut hingga keluar kafe dan saat itulah terjadi pegroyokan yang dilakukan Cogil bersama teman-temannya,” terang Ramadhanto.


Menyesal

Satria yang sempat ditemui di ruang penyidik Satreskrim Polresta Barelang mengaku menyesal atas apa yang dilakukannya tersebut.

“Iya om, saya menyesal, maklum bawaan usia muda, lagian jadi manusia itu jangan penakut,” kata Satria.

Sebelumnya, anggota DPRD Kepri, Nyangyang Haris Pratmura mengaku sangat menyangkan kejadian ini.

Sebab anaknya yang menjadi korban penganiyaan merupakan penggemar pelaku.

“Anak saya ke kafe tersebut untuk melihat jagoannya, namun yang ada malam dia dipukuli,” ungkap Nyangyang.

Nyangyang menceritakan, berdasarkan dari pengakuan anaknya, kejadian ini bermula dari senggolan.

Namun, tanpa ada penjelasan apapun, pelaku dan teman-temannya langsung memukuli RT.

“Namanya juga acara, tentunya kalau terjadi senggolan itu hal biasa, dan kalaupun marah, tentunya tidak seperti ini,”

“Lagian acaranya ramai, bersenggolan tentunya tidak terhindari. Namun apapun itu, apa yang dilakukan pelaku sangat memalukan, karena pelaku datang ke batam untuk bertemu penggemarnya,” ungkap Nyangyang.

Diakui Nyanyang, RT merupakan penggemar pelaku, maka dari itu mengizinkan RT untuk ke acara tersebut.

“Kebetulan kafenya juga deket sama rumah, jadi saya izinkan,” ungkap Nyangyang.

Nyangyang juga berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/17/132045878/berdamai-dengan-anggota-dprd-yang-anaknya-dianiaya-satria-mahathir-lolos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke