Salin Artikel

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Warga Panik Dengar Gemuruh Kuat

Erupsi terjadi pukul 16.30 Wita dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.000 meter di atas puncak lebih kurang 2.584 meter di atas permukaan laut.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut," ujar Petugas Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Bobyson Lamenepa, Selasa sore.

Ia menjelaskan, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 1 menit 44 detik.

Sejumlah warga di lereng gunung setinggi 1584 meter dari permukaan laut (mdpl) itu pun panik lantaran mendengar suara gemuruh kuat.

"Gemuruhnya besar sekali, kami takut terjadi ledakan besar. Setiap hari kami dengar gemuruh," ujar Wilfridus (28) warga Desa Hokeng Jaya.

Wilfridus menuturkan, sejak 1 Januari 2024, ratusan warga di desa itu telah mengungsi ke sejumlah kamp pengungsian dan rumah penduduk.

Meski begitu, mereka yang memiliki ternak peliharaan seperti kambing dan babi terpaksa harus bolak balik rumah.

"Kalau tidak seperti itu tidak ada yang kasih makan ternak. Mau bagaimana lagi, perasaan cemas pasti selalu ada," ucapnya.

PVMBG mengimbau warga sekitar tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut, utara dan timur laut.

Masyarakat juga diminta tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Jika terjadi erupsi dan hujan abu, diimbau untuk tetap berada di dalam rumah. Apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata.

Masyarakat di sekitar juga diharapkan mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/16/163325078/gunung-lewotobi-kembali-erupsi-warga-panik-dengar-gemuruh-kuat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke