Salin Artikel

Pengungsi Gunung Marapi Bertambah Jadi 36 KK

PADANG, KOMPAS.com - Pengungsi Gunung Marapi Sumatera Barat bertambah dari 24 menjadi 36 keluarga.

Mereka berkumpul di tempat pengungsian di sebuah mushala di Nagari atau Desa Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.

"Totalnya sekarang menjadi 36 KK dengan jumlah 112 orang. Mereka semua berada di posko pengungsian di sebuah musala," kata Bupati Tanah Datar Eka Putra yang dihubungi Kompas.com, Minggu (14/1/2024).

Eka mengatakan, pengungsi bertambah karena warga mulai ketakutan dengan aktivitas Marapi yang kian meningkat dan terus erupsi mengeluarkan suara gemuruh dan abu.

Menurut Eka, merek yang mengungsi berada di zona merah sekitar 4,5 kilometer dari kawah gunung.

"Sesuai dengan imbauan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), radius 4,5 kilometer dari.kawah harus dihindari," kata Eka.

Eka menyebutkan untuk pengungsi pihaknya memberi bantuan makanan instan dari Dinas Sosial.

"Untuk sementara pengungsi masih swadaya dalam memasak makanan. Kita beri bantuan mereka," jelas Eka.

Menurut Eka, para pengungsi masih terus beraktivitas saat siang hari dengan pergi berladang dan bertani di siang hari.

"Malam hari baru mereka pergi ke posko pengungsian untuk tidur," kata Eka.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 24 kepala kelurga (KK) yang terdiri dari 68 orang warga Tanah Datar, Sumatera Barat mengungsi akibat erupsi Gunung Marapi sejak Rabu (10/1/2024)

Mereka diungsikan ke sebuah musala yang aman dari radius 4,5 kilometer dari kawah Marapi sesuai dengan imbauan Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Sebanyak 24 KK atau 68 orang mengungsi karena takut dengan erupsi Marapi. Mereka tinggal di dekat radius 4,5 kilometer dari kawah," kata Bupati Tanah Datar Eka Putra.

Seperti diketahui, gunung Marapi di Sumatera Barat naik status dari waspada level II menjadi siaga level III.

Peningkatan status itu dikarenakan meningkatnya aktivitas gunung yang terus mengalami erupsi sejak 3 Desember 2023 lalu.

Ahmad Basuki mengatakan peningkatan status Marapi juga dikarenakan tipe erupsi Marapi sudah menjadi magmatik mengeluarkan lava pijar.

"Tipe erupsinya sudah magmatik. Jadi ini sudah ada peningkatan," kata Ahmad Basuki.

Menurut Ahmad Basuki dengan adanya peningkatan itu, PVMBG mengeluarkan rekomendasi agar menjauh dan tidak mendekati gunung dalam jarak radius 4,5 kilometer.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/14/102802678/pengungsi-gunung-marapi-bertambah-jadi-36-kk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke