Salin Artikel

PLN Nunukan Klaim Telah Bayar Rp 1 Miliar untuk Kompensasi Gangguan Listrik 2023

NUNUKAN, KOMPAS.com – DPRD Nunukan, Kalimantan Utara, menggelar rapat dengar pendapat bersama mahasiswa, eksekutif dan jajaran PT PLN pada Selasa (9/1/2024) sore untuk membahas kondisi kelistrikan yang biarpet pada medio Agustus hingga Oktober 2023.

Sejumlah mahasiswa Nunukan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli PLN mempertanyakan kompensasi dari kebijakan pemadaman listrik bergilir yang merugikan masyarakat, khususnya para pelaku UMKM.

"Dampak pemadaman listrik selama dua bulan di periode Agustus hingga Oktober 2023 sangat dirasakan masyarakat Nunukan, tapi kenapa tidak ada kompensasi. PLN selalu menjawab regulasi sebagai formalitas belaka, tapi implementasi di lapangan tidak ada," ujar salah satu mahasiswa dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Nunukan, Firman, Selasa (9/1/2024).

Pernyataan mahasiswa ini dibantah oleh Manager PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Nunukan, Feri Kurniawan.

Ia mengeklaim, PLN telah membayarkan kompensasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) kepada masyarakat yang terdampak kondisi kelistrikan pada 2023 sebesar Rp 1 miliar.

Feri menjelaskan, perhitungan besaran kompensasi TMP bukan dibayarkan secara tunai, melainkan dalam bentuk pengurangan tagihan listrik sebesar 35 persen dari biaya beban/rekening minimum untuk pelanggan yang dikenakan tariff adjusment (nonsubsidi), dan 20 persen dari biaya beban/rekening minimum untuk pelanggan tarif subsidi.

"Mungkin pembayaran kompensasi oleh kami (PLN Nunukan), tidak dirasakan langsung oleh pelanggan terdampak. Karena pembayaran kompensasi kami berikan dalam penambahan KWH untuk pelanggan prabayar/token, dan pengurangan tagihan untuk pelanggan pascabayar," jelas Feri.

Dari data yang dijabarkan PT PLN ULP Nunukan, jumlah pelanggan terdampak pemadaman pada Agustus 2023, sebanyak 15.082 pelanggan, terdiri dari pelanggan prabayar atau token, sebanyak 14.168 pelanggan, dan untuk pelanggan pascabayar, sebanyak 914 pelanggan.

Secara rupiah, pelanggan pascabayar di Bulan Agustus memperoleh kompensasi sebesar Rp 89.357.947, sedangkan pelanggan prabayar Rp 326.006.858.

Pada Oktober 2023, pelanggan terdampak sesuai mekanisme kompensasi, ada 20.699 pelanggan. Terdiri dari 19.479 pelanggan prabayar, dan 1.220 pelanggan pascabayar.

Pembayaran yang dilakukan PLN untuk pelanggan pascabayar sebesar Rp 136.880.855, dan untuk prabayar Rp 507.619.664.

"Total pelanggan yang diberikan kompensasi TMP di bulan Agustus adalah Rp 415.364.805. Untuk bulan Oktober sebesar Rp 644.559.000. Sehingga total pembayaran kompensasi Rp 1.059.865.324," urai Feri.

Feri menegaskan, saat ini PT PLN telah melakukan perbaikan layanan dan sudah mulai memberikan pelayanan optimal.

PLN Nunukan sudah mendatangkan 2 mesin berkapasitas 2 MW untuk mengatasi defisit daya, dan Feri menjamin, tidak aka nada pemadaman bergilir, kecuali terjadi gangguan eksternal oleh gejala alam.

Sejauh ini, Nunukan memiliki 19 mesin PLTD. Sebanyak 14 unit ada di PLTD Sei Bilal, dan 5 unit ada di Pulau Sebatik.

"Semua mesin normal dan kita memiliki kecukupan suplay 10 MW di Sei Bilal, dan 3,1 MW di Sebatik. Ditambah interkoneksi ke mesin PLTMG Sebaung yang mensuplay 4 MW. Beban puncak kita ada di angka 14 sampai 15 MW, kita masih surplus daya," tegasnya.

Feri menambahkan, saat ini, PLN tengah menyiapkan program jangka panjang untuk mengantisipasi laju pertumbuhan pelanggan yang berasal dari natural growth pelanggan eksiting 94,6 persen, dan pelanggan baru 5,34 persen.

PLN sedang mengusahakan penambahan daya sebesar 2 MW untuk PLTMG Sebaung sehingga kapasitas 4 MW yang saat ini diproduksi PLTMG Sebaung bisa menjadi 6 MW. Dengan harapan, Nunukan memiliki lebih banyak cadangan daya mampu.

"Kami juga segera reaktifasi PLTD Sei Limau 1,3 MW. Ini program yang kita lakukan untuk menambah level confidence kami,"tegasnya.

Feri juga mengingatkan, ada gangguan yang tak bisa diprediksi atau sebuah kendala yang terjadi sewaktu waktu, ketika ada fenomena alam.

Contohnya ada layangan tersangkut di jaringan PLN, pohon tumbang, gangguan hewan, dan lainnya.

"Kami PLN juga tidak pernah menginginkan kondisi listrik padam atau jaringan rusak. Kita terus terjaga untuk mengamankan jaringan listrik di sepanjang 706 km. Tapi yang perlu diketahui, setting proteksi PLN memang padam ketika terjadi gangguan," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/10/104250378/pln-nunukan-klaim-telah-bayar-rp-1-miliar-untuk-kompensasi-gangguan-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke