Salin Artikel

Korban Erupsi Lewotobi Kekurangan Obat-obatan, Kades Diminta Laporkan ke Posko Pusat

Berdasarkan data Posko Penanganan Erupsi Lewotobi Laki-laki di Desa Hewa, selama sepekan terakhir dari 551 pengungsi, ada 274 orang yang mengeluh sakit akibat terpapar debu vulkanik.

Mereka mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), alergi kulit akibat belerang, dan demam berdarah dengue (DBD). Namun hampir sepekan terakhir mereka mengalami kekurangan obat, khususnya untuk malaria.

Ferdy berujar, seharusnya pemerintah desa setempat melaporkan kondisi yang dialami para pengungsi, termasuk kekurangan obat-obatan, ke pusat posko penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Dengan begitu, masalah tersebut akan mudah ditindaklanjuti. Apalagi saat ini banyak pengungsi yang menyebar di beberapa desa.

"Semua bantuan obat yang masuk kita langsung serahkan ke puskesmas. Kalau ada yang kekurangan obat-obatan, kadesnya harus lapor ke posko pusat," ujarnya.

Fredy juga menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi untuk mengerahkan petugas kesehatan dari beberapa puskesmas ke posko pengungsian.

Dengan demikian, pelayanan kesehatan untuk para pengungsi bisa dilakukan lebih baik dan cepat.

"Sampai saat ini beberapa puskesmas itu sudah mengirimkan stafnya ke sini. Sekarang mereka sudah menyebar ke beberapa posko dan desa," pungkasnya.

Berdasarkan data Posko Penanganan Erupsi Lewotobi Laki-laki, per Minggu (7/1/2024) jumlah pengungsi mencapai 4.681 jiwa.

Mereka tersebar di sejumlah posko dan desa yaitu posko Wulanggitang, Desa Boru dan Desa Boru Kedang.

Kemudian, Desa Pululera, Hewa, Watotikaile, Lamika, Tuakepa, Ile Gerong, dan Desa Tanawahang.

Lalu, Desa Konga, Ile Noheng, Waiula, Watowara, dan Desa Lewokluok.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/09/133400878/korban-erupsi-lewotobi-kekurangan-obat-obatan-kades-diminta-laporkan-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke