Salin Artikel

Atikoh Heran Banyak Baliho Ganjar-Mahfud Mendadak Hilang di Kampungnya

Atikoh menduga baliho kampanye suaminya dicopot oleh orang tidak dikenal. Hal itu diungkapkan usai dirinya bertemu warga di Bandarharjo, Semarang Utara, Kota Semarang, Sabtu (30/12/2023).

"Kampung saya sendiri, baliho itu banyak sekali baliho malam dipasang, pagi-pagi hilang. Itu ajaib ya, ilmunya apa," tutur Atikoh keheranan, Sabtu.

Atikoh mengaku kesulitan melacak oknum atau pihak yang mencopoti baliho Ganjar-Mafhud di kampung halamannya itu. Pasalnya, pencopotan misterius itu terjadi di malam hari saat tak ada aktivitas masyarakat

"Agak sulit mencarinya karena mungkin penghilangannya itu saat kondisi orang sedang tidur. Susah cari bukti video," lanjutnya.

Merespons hal ini, Atikoh meminta pastisipasi masyarakat untuk turut mengawasi jalannya tahapan Pemilu sehingga tak ada lagi kecurangan.

Dia juga mengajak masyarakat agar bijak memanfaatkan ponsel untuk merekam bukti bila didapati ada praktik kecurangan.

"Kalau ada kecurangan-kecurangan, sekarang ada ini (smartphone) kok," tegas Atikoh.

Senada, Anggota Dewan Penasehat TPN Ganjar - Mahfud sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Hendrar Prihadi membeberkan hal serupa juga terjadi di Kota Semarang.

"Banyak daerah mengalami itu. Pengalaman di Semarang juga gitu, kita pasang bendera di satu titik 2.000, belum ada 3 hari sudah dilepas. Artinya kita juga, wah ini siapa, ternyata yang lepas Bawaslu," katanya.

"Bendera PDI Perjuangan dilepas, di jarak 500 meter di situ ada bendera partai lain nggak dilepas, ini yang membuat kita kadang-kadang, aduh kok gitu ya, kenapa ya, jadi tanda tanya. Mungkin di tempat lain juga mengalami seperti itu, tapi mungkin juga ada oknum yang bermain," ungkap politisi yang akrab disapa Hendi.

Mantan Wali Kota Semarang itu mengajak masyarakat agar dapat menyikapi Pemilu 2024 dengan kepala dingin dan tetap santun.

Dia juga berharap kontestasi dilakukan secara adil tanpa adanya praktik kecurangan.

"Menurut saya yang paling penting hari ini adalah kita kedepankan politik yang santun, saling menghargai dan menghormati karena sejatinya yang sedang berkompetisi adalah saudara kita semuanya, teman-teman kita, yang karena sistem pemilu ya kita harus berkompetisi dulu. Tapi setelah ini kan kita berkolaborasi membangun bangsa ini," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/12/30/192015478/atikoh-heran-banyak-baliho-ganjar-mahfud-mendadak-hilang-di-kampungnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke