Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] "Ini Kandang Banteng, Kita Akan Menang tebal" | Kasus 5 Mayat di Unpri Medan

Padahal, sebelumnya Ganjar kerap unggul dalam berbagai lembaga survei politik.

Ia mengatakan tetap percaya diri menang telak di wilayah yang kerap disebut 'kandang banteng'.

Sementara itu di Kota Medan, polisi menemukan lima mayat di lantai 15 salah satu gedung di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Selasa (12/12/2023).

Temuan ini setelah sebelumnya beredar video yang menyebut ada dua mayat di lantai 9 kampus tersebut.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, lima mayat itu terdiri dari empat mayat pria dan satu wanita.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara:

1. Respon TPD Jawa Tengah

Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jawa Tengah, Agustina Wilujeng, mengaku tetap pede menang telak di wilayah yang kerap disebut 'kandang banteng'.

"Ini kandang banteng. Kami meyakini Ganjar-Mahfud menang, terutama di Jateng kita akan menang tebal," tuturnya usai gelaran nonton bareng (nobar) Debat Pilpres di markasnya, Panti Marhaen, Kota Semarang, Selasa (12/12/2023).

Terlepas hasil survei Litbang Kompas, pihaknya mengaku memiliki survei sendiri yang dijadikan acuan untuk strategi kemenangan Ganjar-Mahfud.

"Kompas begitu (hasil surveinya) bolehlah silakan, kita juga punya survei sendiri kok, kita meyakini survei kita benar," imbuhnya.

Dia memperkirakan, melalui debat Pilpres yang dilakukan semalam akan sangat berdampak positif pada Ganjar-Mahfud.

"Sentimen positifnya paling bamyak Mas Ganjar. Mudah-mudahan debat ini bisa mempengaruhi para pemilih. Dan para pemilih semakin cerdas dan saya kira semua mata masyarakat Indonesia tertuju pada debat. Kita bisa melihat bagaimana kualitas paslon nomor 3 Ganjar-Mahfud," tuturnya.

Sebelumnya beredar video yang menyebut ada dua mayat di lantai 9 kampus tersebut.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, lima mayat itu terdiri dari empat mayat pria dan satu wanita.

Polisi hingga saat ini masih meminta keterangan pihak kampus.

"Kita masih minta kejelasan dari pihak kampus. Asal jenazah ini dari mana, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," ujar Fathir saat dihubungi, Selasa malam.

Sementara, Humas Unpri Devi Marlin saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban.

3. Kronologi temuan 5 mayat di Unpri Medan

Penemuan lima mayat di Unpri Medan berawal dari video dugaan ditemukannya dua mayat di lantai sembilan salah satu gedung di kampus tersebut.

Polisi datang ke lokasi, tapi dihalangi pihak kampus dengan alasan penggeledahan harus seizin Pengadilan Negeri Medan.

"Iya, memang benar polisi datang terkait video itu. Cuma saya minta harus sesuai prosedur. Prosedurnya itu izin dari ketua Pengadilan Negeri Medan," kata Kuasa hukum Unpri, Herma

Namun, polisi tetap masuk dan melakukan penggeledahan di lantai sembilan. Namun, tempat tersebut telah bersih. Bak air yang diduga tempat dua jenazah ditemukan juga tidak ada.

Polisi kembali melakukan penyelidikan pada Selasa (12/12/2023), hingga akhirnya menemukan lima jenazah di lantai 15 salah satu gedung di kampus tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Kolonel drg Susanto.

Selain itu menyayangkan anggota Polrestabes Medan yang kurang berkoordinasi saat melakukan penggeledahan di Unpri Medan pada Senin (11/12/2023).

Susanto mengatakan, pihak kepolisian tidak melibatkan pimpinan kampus saat penggeledahan.

"Pada malam hari, (mereka) mendesak untuk melakukan penggeledahan di kampus Unpri. Untuk diketahui, pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi, tetapi mereka memaksa masuk dan Satpam (terpaksa) memberikan izin untuk menggeledah dan tidak didapati apa pun pada saat itu," ujar Susanto lewat video yang telah dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (13/12/2023).

Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo mengatakan, kondisi penghujan dengan kelembaban tinggi dapat memicu terakumulasinya gas beracun di sekitar kawah gunung.

“Tidak boleh mendekat area kawah dan puncak, apalagi kalau hujan karena ada peluang terjadi gas beracun,” kata Sapto saat dihubungi melalui telepon, Selasa (12/12/2023) malam.

Dia menjelaskan, kondisi kawah gunung yang terletak di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat, itu, saat ini aktif dan berada pada level 1. Sementara cuaca di kawasan konservasi relatif normal.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah, Firman Taufiqurrahman | Editor: Gloria Setyvani Putri, David Oliver Purba

https://regional.kompas.com/read/2023/12/14/055500678/-populer-nusantara-ini-kandang-banteng-kita-akan-menang-tebal-kasus-5-mayat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke