Salin Artikel

Aniaya Istri hingga Buta, Supri Tewas Ditembak Polisi karena Acungkan Parang Saat Ditangkap

Bahkan penganiayaan tersebut membuat N harus kehilangan penglihatannya karena dua matanya buta.

Ia tak bisa berteriak minta tolong karena mulutnya dilukai oleh suaminya. Selain itu tubuh korban penuh luka karena dianiaya menggunakan linggis oleh pelaku.

Kekerasan dalam rumah tangga tersebut terjadi di rumah mereka di Desa Air Lantang, Kecamatan Templang, Bangka Barat pada Minggu (26/11/2023) sekitar pukul 03.00 waktu setempat.

Saat penganiayaan terjadi, anak korban yang berusia 13 tahun berteriak minta tolong dan warga pun berdatangan ke TKP.

Saat tahu warga berdatangan, Supri lantas mengambil motor dan melarikan diri.

"Anaknya ini yang lihat, kalau enggak ya mungkin sudah habis enggak ada lagi nyawanya. Anak ini langsung lompat teriak, keluar minta tolong," kata adik ipar korban, Nurhayati, Rabu (29/11/2023).

Sementara itu Direktur RSUD Soekarno Bangka Belitung Ira Ajeng A mengatakan korban N harus mendapatkan perawatan intensif karena mengalami patah tulang rahang, tangan hingga kebutaan.

Ira mengungkapkan, RSUD akan melakukan tindakan medis lanjutan untuk memperbaiki tulang rahang yang patah dan gigi yang hancur.

"Dilanjutkan dengan fraktur di tangan yang juga patah sembari melakukan pengobatan luka-luka lain di sekujur tubuhnya," ujar Ira.

Namun saat ini seluruh pengobatan Nurleala harus ditanggung mandiri. Hal ini sesuai dengan Perpres Nomor 82 tahun 2018 pasal 52 huruf R dijelaskan bahwa pengobatan yang tidak ditanggung oleh BPJS salah satunya pengobatan akibat kasus KDRT.

Menanggapi kondisi tersebut, Pj Gubernur Syafrizal mengatakan akan mengupayakan bantuan biaya pengobatan bersama-sama.

"Untuk pembiayaan pengobatan jangan dipikirkan, kami dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengupayakannya. Jangan lupa terus berdoa dan berzikir,” ujarnya saat menjenguk N di RSUD.

Pelaku tewas ditembak

Setelah sempat dinyatakan buron, Supri tewas saat proses penangkapan di daerah Lubuk Besar, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (4/12/2023) dini hari.

Polisi melumpuhkan pelaku dengan tembakan di bagian perut karena diserang menggunakan parang.

Kepala Bidang Humas Polda Bangka Belitung Kombes Jojo Sutarjo mengatakan, tersangka penganiayaan berat melakukan perlawanan dengan menggunakan sebilah parang.

"Mengayunkan parang tersebut secara membabi buta yang dinilai sudah mengancam keamanan dan keselamatan jiwa anggota kepolisian," kata Jojo di Mapolda Bangka Belitung, Senin siang.

Jojo menuturkan, penangkapan yang dilakukan tim gabungan Jatanras Polda dan Polsek disaksikan warga dan ketua RT setempat.

"Peringatan sebanyak tiga kali. Namun, tidak dihiraukan oleh tersangka tersebut yang masih mengayun-ayunkan parang," ujar Jojo.

"Kepolisian melakukan tindakan tegas dan terukur dengan melakukan tembakan ke arah tersangka dan mengenai bagian perut," tambah dia.

Tersangka sempat dibawa ke puskesmas terdekat untuk diberikan perawatan.

"Pada saat menerima perawatan, oleh petugas Puskesmas kondisi tersangka dinyatakan meninggal dunia di Puskesmas Lubuk Besar," ungkap Jojo.

Polisi kemudian mengamankan sebilah parang, sebuah sepeda motor dan pakaian sebagai barang bukti.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Heru Dahnur | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti), BangkaPos.com

https://regional.kompas.com/read/2023/12/07/123200978/aniaya-istri-hingga-buta-supri-tewas-ditembak-polisi-karena-acungkan-parang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke