Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] 11 Pendaki Tewas Terjebak Erupsi Gunung Marapi | Pencurian di Rumah Elite Surabaya

KOMPAS.com - 11 pendaki korban erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat (Sumbar), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, pada Senin (4/12/2023).

Seperti diketahui, Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumbar, meletus pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Saat kejadian, ada 75 orang pendaki yang sedang berada di area gunung tersebut. Hingga Senin (4/12/2023) pukul 07.00 WIB, 49 korban berhasil dievakuasi. Tim SAR kemudian melanjutkan pencarian 26 orang yang masih terjebak.

Sementara itu, polisi menangkap perampok yang berhasil menggasak satu unit mobil dan uang Rp 10 juta di salah satu rumah elite, di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Usai berhasil menangkap tersangka, polisi pun mengungkap cara pelaku melakukan aksinya di rumah tersebut.

Kedua informasi itu bersama tiga artikel lainnya mendapat perhatian dari para pembaca Kompas.com, pada Senin (4/12/2023).

Berikut 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:

1. Korban erupsi Gunung Marapi

Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik mengatakan, identitas korban yang meninggal dunia belum diketahui. Saat ini korban dalam proses evakuasi dari atas gunung.

"Hingga pukul 07.00 WIB tadi sudah ditemukan 11 pendaki dalam keadaan MD (Meninggal Dunia). Sedangkan 3 orang lainnya selamat," kata Abdul, Senin (4/12/2023).

Sebelumnya, Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi menyampaikan, status Gunung Marapi masih berstatus waspada.

Masyarakat diharapkan tidak mendekati wilayah yang rawan terdampak erupsi. Jika keluar rumah, masyarakat diminta menggunakan topi, kaca mata, jaket, serta masker karena ada hujan abu yang terbawa angin.

Baca selengkapnya: Terjebak Saat Gunung Marapi Meletus, 11 Pendaki Tewas

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengungkapkan, tersangka adalah Adi Kuntarto, warga kos di Jalan Medokan Ayu, Rungkut.

"Pelaku sampai rumah korban di Perum Western Regency, Benowo, pukul 4.30 WIB. Dia naik ke atas rumah dan menunggu korban berangkat kerja," ujar Hendro, Minggu (3/11/2023).

Korban berangkat bekerja dan meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong pada pukul 6.45 WIB. Pelaku pun langsung beraksi dengan mencongkel pintu belakang di lantai dua.

"Pelaku merusak pintu dengan menggunakan besi pipa, kemudian pelaku mengambil barang-barang milik korban tanpa izin," ucap Hendro.

Baca selengkapnya: Modus Pria Rampok Rumah Elite di Surabaya, Tunggu Korbannya Berangkat Kerja

Muhammad Afif (19) masih merasakan trauma meski selamat dari erupsi Gunung Marapi yang sempat mengancam nyawanya.

Afif merupakan satu di antara 75 pendaki yang berada di kawasan Gunung Marapi saat terjadi erupsi.

Afif mendaki bersama dua orang teman sebayanya, Lingga Duta Andrefa (19) dan Muhammad Faith Ewaldo (19).

"Kami naik Gunung Marapi hari Minggu (3/12/2023) jam 11.00 WIB. Saat itu situasi masih aman dan lancar, dan cuaca cerah," ungkap Afif, Senin (4/12/2023).

Baca selengkapnya: Cerita Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi, Berlindung dari Hujan Batu

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masih akan melakukan pembahasan internal soal langkah yang diambil menanggapi viralnya pernyataan salah satu kadernya, Ade Armando, terkait politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan, Armando sudah membuat video permintaan maaf. Ade telah mengklarifikasi, bahwa pernyataannya yang viral itu bukan atas nama PSI melainkan atas nama pribadinya.

"Beliau sudah minta maaf kalau pernyataan itu menyinggung berbagai pihak, dia tidak ada bermaksud begitu, itu menanggapi saja dinamika yang terjadi di masyarakat," papar Grace, Senin (4/12/2023).

Grace menyatakan, pernyataan resmi PSI soal Ade Armando masih menunggu dan akan disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSI. Kaesang Pangarep.

"Jadi nanti saya rasa Mas Ketum akan membuat pernyataan," lanjutnya.

Baca selengkapnya: Soal Ade Armando, PSI Akan Umumkan Pernyataan Resmi melalui Ketum Kaesang

Satreskrim Polres Grobogan meringkus lima pria pengeroyok Koptu Suyoko, Babinsa Koramil 01/Purwodadi di hajatan pernikahan salah satu warga di Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Kasatreskrim Polres Grobogan AKP Joko Haryono mengatakan, kelima tersangka yang diamankan merupakan warga Desa Ngembak.

"Benar, langsung diamankan seketika itu juga," tutur Joko, Senin (4/12/2023).

Menurut Joko, saat ini kasus dugaan penganiayaan yang menimpa Koptu Suyoko masih dalam pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Grobogan. Dia pun belum bisa memberi keterangan soal motif para pelaku mengeroyok korban.

"Segera dirilis dan masih didalami," pungkasnya.

Baca selengkapnya: 5 Pengeroyok Babinsa TNI di Acara Pernikahan Ditangkap, Motif Masih Diselidiki

https://regional.kompas.com/read/2023/12/05/050000678/-populer-nusantara-11-pendaki-tewas-terjebak-erupsi-gunung-marapi-pencurian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke