Salin Artikel

Viral Video Pembubaran Paguyuban dan Pengembalian Iuran ASN di Boyolali untuk Pilpres, Ini Kata Sekda

BOYOLALI, KOMPAS.com - Video menayangkan pembubaran paguyuban dan pengembalian uang iuran aparatur sipil negara (ASN) Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Pembubaran paguyuban dan pengembalian uang iuran ASN Desa Nglembu untuk kepentingan pilpres diduga karena terbongkar dan viral di medsos.

"BREAKING!! Masih ingat pengarahan ASN dan penarikan iuran ASN di Desa Nglembu Boyolali utk kepentingan pilpres yg kami posting tempo hari? Gara2 terbongkar itu akhirnya sore tadi paguyubannya dibubarkan dan uang para ASN dikembalikan. Ayo ASN daerah lain jangan takut bersuara!" tulis keterangan akun tersebut seperti dikutip Kompas.com, Jumat (24/11/2023).

Ada dua video yang diunggah dalam akun X (sebelumnya Twitter) @PartaiSocmed. Dua video diunggah pada 20 November 2023 sekitar pukul 23.45 WIB masing-masing berdurasi 2 menit 19 detik dan 2 menit 20 detik.

Berikut cuplikan awal kedua video yang diunggah oleh @PartaiSocmed.

Dalam video pertama terlihat seorang pria bertopi berbicara di hadapan peserta merupakan ASN Desa Nglembu. Ia menyampaikan pembubaran paguyuban dan pengembalian uang iuran.

"Membuat keputusan ini karena kita sudah bulat untuk dibubarkan kita bubarkan. Kemudian uang yang sudah terkumpul kita bagikan, kita bagikan ngeten nggih," kata pria dalam video.

"Lha ke depan bola bali kulo ngomong netral, ini yang menjabarkan kalian piyambak. Dalam arti ngeten. Setelah tidak ada lagi organisasi ASN paguyuban. Nek panjenengan nanti ada sikap, tindakan, perilaku, gerakan, mengarah ketidaknetralan panjenengan tanggung jawab masing-masing termasuk kulo. Karena saya niatkan saya mau netral, nggih," katanya.

Dalam video kedua pria itu juga meminta kepada anggota paguyuban menghapus grup WhatsApp (WA).

Ia juga meminta anggota paguyuban untuk keluar grup sendiri. Jika tidak keluar sendiri akan dikeluarkan oleh admin.

"Karena paguyuban ini dibubarkan nanti grup WA yang ada di HP jenengan semua nanti dihapus. Penjenengan keluar sendiri Allhamdulillah, tidak keluar dipaksa keluar oleh admin dan itu ditiadakan ngoten nggih," ungkap dia.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani menegaskan, tidak ada instruksi atau arahan Bupati terkait pembentukan paguyuban atau komunitas ASN.

"Bahwa tidak ada sekalipun instruksi arahan Bupati kepada kami Sekda untuk berbicara secara lugas, perintah atas berkembangnya ataupun berita viral pembentukan, pembubaran paguyuban-paguyuban ataupun komunitas ASN apapun. Kita tidak ada. Bupati juga tidak ada instruksi seperti itu," kata Wiwis di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat.

Dikatakannya, pemkab tidak bisa mencegah dan mengintervensi kepada ASN di suatu wilayah yang memiliki kreativitas.

"Tapi dalam perkembangannya setiap ASN dalam kewilayahan itu dia mempunyai kreativitas ya kita tidak bisa cegah juga dan kita tidak pernah intervensi," jelas dia.

Belum ada pemanggilan klarifikasi pihak terkait video viral tersebut.

Namun, kata Wiwis untuk menjaga netralitas ASN pada Pemilu 2024 akan dibentuk Satgas Netralitas ASN di Boyolali.

"Kalau sampai dengan saat ini kami belum (klarifikasi). Ini baru saja di tingkat kabupaten sebagaimana perintah Pak Bupati untuk segera mungkin sebelum kampanye dimulai kita membentuk Satgas Netralitas ASN," terang Wiwis.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/24/171950278/viral-video-pembubaran-paguyuban-dan-pengembalian-iuran-asn-di-boyolali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke