Salin Artikel

Banyak Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual, Ini Pesan Psikiater untuk Orangtua

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) kembali digemparkan dengan kasus pelecehan seksual. Terbaru, sebanyak 17 anak di bawah umur jadi korban pelecehan seksual oleh gurunya.

Menanggapi hal itu, psikiater RS Elizabeth Semarang Probowati Tjondronegoro mengatakan, angka anak-anak korban pelecehan seksual memang meningkat.

"Tahun ini yang menjadi pasien saya sudah lebih dari 100 anak-anak yang jadi korban pelecehan seksual. Sampai mendem (mabuk) menangani kasus itu," jelas Probowati dihubungi via telepon, Selasa (21/11/2023).

Rata-rata korban anak-anak di umur 7-8 tahun. Ironisnya, banyak anak-anak yang menjadi pasiennya tak mengetahui jika sudah dilecehkan.

"Anak umur 7-8 tahun tidak ngerti dia itu diperkosa atau tidak," paparnya.

Bahkan, salah satu pasiennya juga ada yang nangis saat pelaku pelecehan seksual yang merupakan orang dekatnya itu ditangkap oleh polisi.

"Mereka tak tau dan tak sadar, kadang yang pemerkosa ditangkap aja korban nangis karena tak ada yang membelikan permen," ungkap dia.

Menurutnya, yang menjadi bumerang adalah ketika anak-anak korban pelecehan seksual itu mengetahui dan ingat kejadian saat dia jadi korban pelecehan seksual ketika sudah dewasa.

"Sampai sekarang ada pasien saya yang tidak mau menikah. Dulu waktu kecil jadi korban," terangnya.

Apalagi, lanjutnya, seks mempunyai adiktif yang bisa membuat korban ketagihan dan menjadi pekerja seks komersial.

"Memang harus ada pendidikan seks sejak dini," papar dia.

Probowati menambahkan, orang tua harus memberikan edukasi seks sejak dini seperti bagian tubuh mana saja yang tidak boleh dipegang dan harus ditutup.

"Jadi orang tua juga bisa memberikan contoh ketika di rumah," ujar dia.

Selain itu, orang tua juga bisa mengajarkan anaknya untuk bercerita tentang pengalaman atau kegiatannya sepanjang hari.

"Karena banyak anak-anak yang belum paham soal pelecehan seksual ini," ujar dia.

Menurutnya, kedekatan orang tua dan anak cukup penting. Untuk itu, dia menganjurkan orang tua untuk tidak sibuk bermain handphone ketika bersama anak.

"Sehingga bisa diketahui apakah ada yang berubah dari sikap maupun keseharian anak-anak itu," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/21/123900078/banyak-anak-jadi-korban-pelecehan-seksual-ini-pesan-psikiater-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke