Salin Artikel

Ditolak Warga, Ratusan Rohingya Mendarat di Bireuen saat Pagi Buta

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Ditolak warga Aceh di mana-mana, ratusan pengungsi Rohingya memilih menepi ke desa yang ada di Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh sejak pagi buta.

Tidak diketahui persis kapan mereka merapat ke daratan desa tersebut. Saat ditemukan, mereka sedang tidur.

Sebelumnya, kapal ini terombang-ambing di perairan Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Mereka sempat mendarat di Kabupaten Bireuen, lalu ditolak oleh masyarakat.

Kemudian mendarat di Kabupaten Aceh Utara dan ditolak lagi oleh masyarakat. Pagi ini, mereka tiba bahkan saat warga masih tertidur.

Ratusan warga Rohingya ini tersebar di beberapa desa.

53 orang berada di halaman meunasah (mushalla) Desa Samuti Rayeuk, 19 orang di Samuti Pante, dan 125 orang di Desa Lhok. Ketiga desa ini bertetangga.

Kepala Desa Samuti Rayeuk, Sayuti menyebutkan, dirinya mengetahui warga Rohingnya itu di meunasah sejak pukul 03.00 WIB pagi.

“Mereka tertidur semua,” katanya dihubungi melalui telepon, Minggu.

Setelah itu, kepala desa melaporkan kasus itu ke camat dan pejabat lainnya.

“Tadi kita kumpulkan mereka semua di Tempat Penurunan Ikana (TPI) Lapang Barat, Kecamatan Gandapura,” terangnya.

Sementara itu, Protection Associate UNHCR, Faisal Rahman di lokasi menyebutkan, Rohingya itu berasal dari kapal yang sebelumnya ditolak oleh warga.

“Sudah cek kesehatan dan dirikan dapur umum. Kami masih berkoordinasi untuk berikutnya bagaimana,” katanya.

Saat ini, belum diketahui pasti apakah warga akan menerima Rohingya tersebut. Belum ada keputusan apa pun dari otoritas Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/19/202423478/ditolak-warga-ratusan-rohingya-mendarat-di-bireuen-saat-pagi-buta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke