Salin Artikel

Sadis, Nyawa Bocah SMP di Garut Melayang di Tangan Pelaku yang Berusia 12 Tahun

Jasad siswa SMP ditemukan di pinggiran Sungai Cimanuk, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Jumat (3/11/2023).

Dari hasil penyelidikan polisi, Agum tewas dibunuh temannya sendiri yang masih berusia 12 tahun.

Agum dan pelaku adalah teman sekolah.

Kematian Agum berawal saat ia dan pelaku bermain bola voli di kampung tempat tinggal mereka.

Saat pertandingan, kepala pelaku terhantam bola voli yang dimainkan korban sebanyak tiga kali.

Ternyata kejadian tersebut membuat pelaku emosi dan menyimpan dendam.

Usai bermain voli, keduanya dan seorang teman, berenang di Sungai Cimanuk yang berada di kawasan Kecamatan Cibiuk, Garut.

Saat berenang, korban sempat hanyut dan ditolong oleh pelaku. Namun saat berada di pinggir sungai, pelaku melukai korban dengan cutter yang ia bawa.

Korban yang kehabisan darah itu pun meninggal dunia. Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo pada Senin (6/11/2023).

"Ya. Kalo dari sementara, ada keterangan seperti itu (sempat menolong korban yang hanyut)," ujar dia di Mapolres Gaut, Senin.

"Dilakukan penolongan dan tangannya memegang, dan satu lagi menghunuskan cutter, posisinya yang satu (tersangka) di atas, yang satu (korban) di bawah," lanjutnya.

AKP Ari menuturkan, tidak ada pertengkaran di antara korban dan tersangka dalam kejadian tersebut.

"Cuma tidak terima saja, pas mandi ada kesempatan maka dilaksanakanlah," ucapnya.

Dari hasil pemeriksaan, temannya itu tidak mengetahui kejadian mengenaskan tersebut.

"Temannya itu tidak mengetahui tentang kejadiannya seperti apa," ungkap Ari.

Setelah melukai korban, pelaku pulang bersama temannya yang tak tahu kejadian tersebut.

Peristiwa tragis itu kemudian berlalu selama sepekan. Keluarga korban sempat melaporkan lalu menyebarkan kabar bahwa anaknya hilang.

Sementara itu saat jenazah korban ditemukan, ada luka sayatan benda tajam di lehernya.

"Ada hal-hal yang tidak bisa kita ungkapkan, ini masih dalam proses penyidikan," ucap Ari.

Ketua KPAID Tasikmalaya, Ato Rinanto menyebut, pihaknya tengah mendampingi anak yang jadi pelaku dalam kasus tersebut.

"Kita melakukan pendampingan kepada ananda terduga pelaku. Jadi kita ikut prihatin dengan hal ini bisa terjadi, ini adalah warning bagi para orang tua," ujar Ato, Selasa (7/11/2023).

Peristiwa tersebut, menurut Ato, harus jadi perhatian bagi para orang tua anak dalam melakukan pengawasan yang ketat terhadap anak-anaknya.

Ia juga mendesak semua pihak terkait untuk melakukan assesmen yang melibatkan para ahli, hal ini dimaksudkan untuk mencari tahu motif, selain dari motif yang diketahui dari hasil penyelidikan kepolisian.

"Kami khawatir ini ada variabel-variabel yang lain yang mengakibatkan anak ini melakukan itu," ucap Ato.

"Jadi artinya bahwa sebetulnya main voli itu mungkin hanya sebagai akumulasi saja, nah ini kan butuh didalami," lanjutnya

Ato menjelaskan, hasil dari pendalaman itu nantinya akan menjadi bahan evaluasi yang bisa disampaikan kepada para orang tua, sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

Ia juga menyebut, perlu ada assessment pendampingan menyeluruh tidak hanya bagi orang tua korban, tapi juga untuk orang tua terduga pelaku.

Pihaknya juga berharap anak yang menjadi terduga pelaku tersebut tidak menjadi korban bullying selanjutnya.

"Ya kita sama sama menjaga, karena ini (mereka) bertetangga, berteman, jangan sampai kemudian terjadi hal hal yang tidak diingkan yang berdampak pada buruknya perkembangan anak yanh berasa di lingkungan itu," tandas Ato.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul ''Warning bagi Para Orang Tua,'' KPAID Dampingi Bocah yang Habisi Temannya di Garut

https://regional.kompas.com/read/2023/11/08/060700778/sadis-nyawa-bocah-smp-di-garut-melayang-di-tangan-pelaku-yang-berusia-12

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke