Salin Artikel

Cerita "Tarik-menarik" Warga Solo jika Gibran Maju Jadi Bacawapres

Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini baru memiliki pengalaman sebagai Wali Kota sekitar 2-3 tahun, memimpin Kota Bengawan.

Warga juga baru menikmati sejumlah gebrakan Gibran yang super cepat, dengan infrastruktur dan pengamanan event yang berdampak langsung ke Masyarakat.

Sejumlah warga, juga masih tak rela dan menyayangkan jika Gibran Rakabuming Raka benar-benar maju sebagai Bacawapres.

Sambil menunggu dagangannya, Eny Mardiyah (54), belum ridho jika Gibran pergi meninggalkan Kota Solo, dan akan bertarung di Pilpres 2024.

Wacana Gibran maju santer terdengar usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan warga negara Indonesia yang berusia di bawah 40 tahun, dan pernah menjabat sebagai Kepala Daerah, pada Senin (16/10/2023).

Meskipun aturan sudah digugat dan menang. Warga Kelurahan Danukusuman menilai, langkah Gibran terlalu cepat dan belum terbukti pengalamannya.

"Nanti dulu, jadi Mas Gibran itu inilah kayaknya belajar dulu lah. Lebih lama lagi di Solo. Kayak bapaknya Jokowi itu, dari Wali Kota tapi kan berapa periode kan, lama juga kan. Nah itu terus bisa ke Gubernur, terus sekarang bisa Presiden, melalui tahap-tahap juga," paparnya.

Kota Solo memilki lima kecamatan yakni, Laweyan, Banjarsari, Jebres, Serengan, dan Pasar Kliwon. Dari data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, Kota Solo memiliki wilayah seluas 46,72 km persegi, sementara jumlah penduduknya sebanyak 578.906 jiwa pada Desember 2021.

Sekalipun dengan ribuan jiwa yang mampu dipimpin Gibran. Ketika, warga mendengar wali otanya akan pergi meninggalkan sebelum masa jabatannya selesai mengaku kaget.

Juru Parkir, Muhammad Gibran (25), ia mengaku tak bisa membayangkan Wali Kota dengan nama yang sama dengannya, memimpin Indonesia.

"Kalau elaktabilitas, memang seorang cawapres mungkin bisa. Tapi katanya Pak Ahok ini buat (memimpin) bangsa bukan untuk main-main saja atau coba-coba. Apalagi Mas Gibran baru masuk Politik baru-baru ya," katanya, sambil menjaga sepeda motor yang dijaga olehnya, pada Minggu (22/10/2023).

"Tapi balik lagi, kapasitas sebagai cawapres dengan usia segitu, dan pengalaman minim dalam hal Eksekutif maupun yang itulah, itu masih kurang," katanya, sambil membenarkan topi yang dipakainya.

Warga Kelurahan Kauman itu, secara gamblang jika benar Gibran maju, dirinya tidak akan mengunakan hak pilihnya untuk wali kotanya itu.

"Masih belum sreg. Kalau mau maju aku lebih nyoblos yang memiliki kapasitas yang lebih layak dan baik," ujarnya.

Warga lain mengungkapkan, jalan mulus Gibran terasa lebih mulus saat mahasiswa Kota Solo, memenangkan gugatan MK.

"Setuju-setuju saja, apalagi ada pengaruh bapaknya. Pengaruh dari Pak Jokowi cukup kuat, walaupun capresnya Prabowo," kata Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Solo, Danu (22), saat ditemui, pada Minggu (22/10/2023).

Meksipun secara lisan mendukung Gibran, mahasiswa semester 7 ini mengaku menyayangkan Gibran yang sangat cepat memimpin Kota Solo.

"Ya sebenarnya lebih ke menyayangkan. Soalnya terlalu cepat banget menjadi cawapres, dari Wali Kota. Kinerja sudah cukup sih," jelasnya.

Di tengah-tengah warga yang masih menarik Gibran tetap di Solo. Ojek Online, Yoyok (44), mendorong Gibran Rakabuming Raka maju sebagai Bacawapres. Sebab, selama memimpin Kota Solo, keluhannya dan masyarakat lain selalu diselesaikan.

Gibran memiliki akun media sosial Twitter @gibran_tweet, dan WhatsApp pribadi 24 jam siap menerima keluhan warga dan langsung ditindaklanjuti oleh stafnya di Solo. Layanan ULAS atau Unit Layanan Aduan Surakarta, juga sangat memiliki pengaruh juga menjabat keluhan warga.

"Ya kalau saya, monggo setuju. Anak muda untuk maju lebih baik lagi kan gapapa, kasih kesempatan anak muda. Kalau sikapnya selama ini ya baik. Untuk masyarakat di Solo terus terang baik. Kalau ada apa-apa itu mengakses ke mas Gibran mudah, ada keluhan biasanya langsung ditindak oleh mas Gibran," kata Yoyok, sambil memainkan handphone dan menunggu orderan ojek Online masuk.

Di sisi lain, tentang tarik menarik warga yang masih inginkan Gibran tinggal di Solo. Gibran memang menjadi sosok muda yang memiliki kinerja yang sangat cepat dan ketat.

Sistem pengawasan Gibran yang memanfaatkan media sosial juga jadi strategi yang cukup baik untuk dirinya dan warga. Secara langsung, sistem ini menjadi pembaharu dari pemerintah sebelumnya yang terkesan kaku dalam menangani keluhan masyarakat.

Warga Kelurahan Sondakan itu juga berharap lebih ke Gibran Rakabuming Raka, jika benar-benar meningalkan Kota Solo, untuk tetap menepati janji-janji manis selama masa kampanye mendatang.

"Ya monggo, terbaik untuk warga Negara ini. Harapannya ya kalau dia mau berjanji ya harus bisa ditempati," harapnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/10/22/155053978/cerita-tarik-menarik-warga-solo-jika-gibran-maju-jadi-bacawapres

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke