Salin Artikel

Fakta di Balik 7 Penambang Tewas Ditembak KKB Pimpinan Egianus Kogoya

KOMPAS.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua, menembaki para pekerja tambang ilegal di Papua Pegunungan.

Akibatnya 7 orang meninggal dunia dan 45 orang telah berhasil dievakuasi aparat keamanan.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan, saat proses evakuasi aparat sempat terlibat baku tembak dengan KKB.

"Setibanya di TKP, mendapat gangguan tembakan dan terjadi kontak tembak selama 1 jam 30 menit," ungkap Faizal, Selasa.

KKB Egianus Kogoya

Menurut Faizal, dalang di balik penyerangan itu adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Penembakkan terjadi pada hari Senin (16/10/2023). Saat itu ada dua orang yang berhasil selamat dan melapor terkait serangan KKB itu.

Setelah itu aparat segera melakukan penyisiran dan mengevakuasi para korban.

Hingga saat ini aparat keamanan telah mengevakuasi 52 orang diduga pendulang emas, dengan rincian 45 orang selamat dan 7 meninggal.

"Kami masih akan terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian," ujarnya, Rabu (18/10/2023).

Imbuan Kapolda Papua

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan, pihaknya meminta untuk sementara waktu aktivitas penambangan dihentikan.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya serangan KKB yang dapat merugikan para penambang.

Dirinya juga sudah memerintahkan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Yahukimo untuk bertemu dengan tokoh masyarakat.

"Kami berharap, untuk sementara waktu kegiatan mendulang emas dihentikan agar tidak ada lagi korban jiwa," tuturnya, Kamis (19/10/2023), dikutip dari Antara. (Reza Kurnia Darmawan).

https://regional.kompas.com/read/2023/10/19/183201778/fakta-di-balik-7-penambang-tewas-ditembak-kkb-pimpinan-egianus-kogoya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke