Salin Artikel

Siap Miliki Geothermal 65 MW, Wabup Solok Minta Warga Tak Khawatirkan Dampaknya

PADANG, KOMPAS.com - Kabupaten Solok, Sumatera Barat, segera memiliki pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal berkapasitas 65 MW.

Saat ini, perusahaan asal Turki, Hitay Energy telah memenangkan tender dan segera melakukan pembangunan.

"Perusahaan asal Turki sudah memenangi tender. Mereka segera melakukan pembangunan," kata Wakil Bupati Solok, Jon Firman Pandu yang dihubungi Kompas.com, Jumat (13/10/2023).

Jon menyebutkan, masyarakat yang berada di kaki Gunung Talang atau sekitar daerah pembangunan geothermal tidak perlu kuatir atas dampaknya.

"Saya sudah studi banding ke daerah lain yang proyek geothermalnya berjalan. Geothermal bisa berdampingan dengan masyarakat. Petani fokus dengan pertaniannya, geothermal berjalan menghasilkan PAD dan menyerap tenaga kerja," kata Jon.

Jon mencontohkan, Kabupaten Solok Selatan yang kini memiliki proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Dari proyek itu saja, Solok Selatan bisa mendapatkan PAD Rp 70 miliar yang jauh dibandingkan PAD Kabupaten Solok.

"Solok Selatan, dari satu PLTP itu saja, PAD-nya 70 miliar. Sementara kita tidak sampai," ujar Jon.

Jon meminta masyarakat, khususnya di kenagarian yang akan terkena dampak proyek geothermal, tidak perlu takut dan terprovokasi pihak tertentu yang ingin proyek geothermal ini batal.

Jon menyayangkan potensi energi panas bumi di Gunung Talang, yang tidak semuanya dimiliki daerah lain, tidak tergarap.

"Kita harus sadar, tidak semua daerah punya potensi energi panas bumi. Kita di Solok punya. Kenapa tidak kita maksimalkan itu. Banyak nanti peluang kerja yang akan terserap, baik secara langsung maupun tidak langsung dari ekosistem pembangkit listrik ini," kata Jon.

Jon menambahkan, Pemkab Solok sudah pernah mengajak para ninik mamak, tokoh masyarakat, tokoh muda di sekitar Gunung Talang melakukan studi banding ke daerah yang berhasil menjalankan proyek geothermal. Yakni ke Sumatra Utara dan Solok Selatan.

Usai studi banding, para tokoh dan ninik mamak di kawasan Gunung Talang setuju bahwa geothermal dapat berdampingan dengan kehidupan pertanian masyarakat.

Jon menyebut, sebenarnya bila proyek geothermal di Gunung Talang berjalan, kawasan yang dibutuhkan perusahaan tidak lebih dari 2 hektar untuk menggali lobang.

"Memang untuk membukanya agak luas. Tapi yang dibutuhkan untuk pembangkitnya itu kan hanya 2 hektar," kata Jon.

Jon menilai, hingga saat ini ada sebagian kecil masyarakat yang menolak masuknya proyek geothermal di kawasan Gunung Talang dinilai karena ada provokasi dari pihak luar.

Sebagai wakil bupati sekaligus anak nagari di Salingka Gunung Talang serta berlatar belakang petani, Jon mendukung hadirnya pembangunan proyek geothermal.

“Proyek tersebut tidak akan mengganggu aktivitas pertanian,” katanya sambil memastikan tidak akan ada masyarakat kaki Gunung Talang yang akan tergusur akibat hadirnya proyek itu.

https://regional.kompas.com/read/2023/10/13/150950478/siap-miliki-geothermal-65-mw-wabup-solok-minta-warga-tak-khawatirkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke