Salin Artikel

Ambulans di Bengkulu yang Masuk Jurang Ternyata Bawa Pasien Cuci Darah, Ibu dan Anak Tewas

Akibat kecelakaan tunggal tersebut, dua orang tewas yaknu Fatmawati (71) dan anaknya, Mardani (40).

Ambulans tersebut diketahui milik Puskesmas Kota Donok, Kabupaten Lebong, Bengkulu.

Saat kecelakaan terjadi, kendaraan dengan nomor BD 9140 HY itu hendak membawa Fatmawati, pasien cuci darah ke sebuah rumah sakit di Kota Bengkulu.

Fatmawati dinyatakan meninggal di tempat kejadian perkara. Sementara Mardani meninggal saat menjalani perawatan.

Sementara satu orang mengalami luka berat dan satu orang luka ringan. Sedangkan yang lain selamat.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Bengkulu Tengah Iptu Wiyanto menyebut saat kecelakaan terjadi, ada enam orang.

Mereka adalah satu pasien dan 3 anggota keluarganya yang berasal dari Desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong. Serta satu sopir dan satu kernet.

Wiyanto mengatakan, polisi sudah meminta sejumlah keterangan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kita akan selidiki kasus ini sesuai aturan yang berlaku, kita juga sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan, baik sopir dan kenek," ucap dia.

Sopir mengaku kehilangan kendali karena jalan licin

Sementara itu sopir ambulans, Dodi Saputra (30) mengatakan ia berangkat membawa pasien dan keluarganya pada Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Rencananya pasien Fatmawati akan melakukan cuci darah di RSHD Kota Bengkulu.

Saat melintas di tempat kejadian perkara, ia mengaku kehilangan kendali diduga karena jalan licin. Hingga akhirnya ambulans menghantam pohon sebelum masuk ke jurang sedalam 4 meter.

"Kondisinya jalan licin setelah hujan, jadi mobil sempat miring ke kanan, lalu coba saya kontrol, tapi mobil malah belok ke kiri, kemudian menghantam pohon, baru terperosok ke jurang," ungkapnya.

Setelah terperosok ke jurang sedalam 4 meter, Dodi mengaku sudah tidak mengingat apapun lagi dan mengalami shock.

"Saya tidak ingat lagi, tapi tidak lama setelah kejadian ada warga yang langsung datang menolong," ungkapnya.

Sopir Puskesmas Kota Donok yang telah bekerja selama 6 bulan tersebut mengaku selain jalanan yang licin, ia merasa bannya terlalu keras.

"Padahal ban belakang itu baru, tapi memang angin bannya tadi terlalu kencang," kata Dodi.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Lebong, Rachman membenarkan ambulans yang kecelakaan milik Puskesmas Kota Donok, Kabupaten Lebong yang tengah membawa pasien dan keluarganya ke Rumah Sakit Kota Bengkulu.

"Itu ambulans kami membawa pasien ke Kota Bengkulu," kata Rachman saat dikonfirmasi, Rabu (11/10/2023).

Rachman menjelaskan, dua korban yang meninggal adalah pasien dan anaknya yang ikut mengantar dalam ambulans menuju kota Bengkulu.

Jasad korban kecelakaan telah dibawa ke rumah duka di Kabupaten Lebong.

Saat ini sopir beserta penumpang ambulans sudah dibawa ke RSUD Bengkulu Tengah untuk mendapatkan perawatan intensif.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Firmansyah | Editor: Reni Susanti), Tribun Bengkulu

https://regional.kompas.com/read/2023/10/11/153500078/ambulans-di-bengkulu-yang-masuk-jurang-ternyata-bawa-pasien-cuci-darah-ibu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke