Salin Artikel

Sempat Dimangsa Buaya Selama 2 Jam, Jasad Seorang Penambang Pasir di Nunukan Ditemukan Utuh

Kasubid Informasi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Basir mengatakan, mayat Faisal mengambang di radius sekitar 500 meter dari lokasi serangan buaya.

"Korban ditemukan pukul 09.30 Wita, dalam keadaan meninggal dunia, di radius kurang lebih 500 meter dari LKP ke arah hulu sungai. Kondisi jasadnya utuh dan lengkap," ujarnya, Senin (2/10/2023). Korban pun segera dievakuasi ke rumah duka untuk pemakaman.

Salah satu saksi mata kejadian, Mulyadi yang merupakan aparatur Kecamatan Seimanggaris menuturkan, buaya yang menyambar Faisal sempat membuat korbannya timbul tenggelam di kedalaman sungai Wasan.

"Gigitannya tepat di bagian tengah badan almarhum. Saat itu, warga berkerumun dan menyaksikan tubuh almarhum dibuat naik turun oleh buaya," tuturnya.

Kondisi buaya yang terkesan mempemainkan jasad korban, diduga hendak membawa tubuh Faisal ke tepi sungai untuk dimangsa.

Namun banyaknya warga yang berkerumun di pinggir sungai, kemungkinan membuatnya panik dan ketakutan.

"Interval waktunya cukup lama, sekitar 20 menit naik menggigit tubuh korban, lalu dibawa turun lagi dalam air. 30 menit kemudian naik lagi, lalu turun lagi. Itu terjadi sampai pukul 17.00 Wita," katanya lagi.

Warga sekitar hanya melihat keadaan tersebut dengan ngeri dan iba. Mereka tidak berani menyelamatkan langsung jasad korban, karena ukuran buaya cukup besar.

"Semua ngeri lihatnya karena memang besar sekali buayanya. Sebenarnya, warga setempat sudah sering diimbau agar waspada kalau beraktivitas di sekitar Sungai Wasan. Hampir setiap tahun ada korban serangan buaya. Semoga ini yang terakhir, jangan ada berikutnya," kata Mulyadi.

Diberitakan, seorang warga Jalan Perum RT 13 Desa Tabur Lestari, Kecamatan Seimanggaris, Nunukan, Kalimantan Utara, Faisal (50), menjadi korban serangan buaya.

Tubuhnya diseret masuk kedalaman Sungai pada Sabtu 30 September 2023, sekitar pukul 14.15 wita.

Kasubid Informasi BPBD Nunukan, Muhammad Basir mengatakan, saat kejadian, Faisal bersama kedua temannya, Muhammad ridwan dan Fujiono, bersama sama turun ke sungai untuk menambang pasir.

Korban yang hendak meyambung pipa ke selang penyedot pasir, tidak menyadari keberadaan buaya di sungai yang biasa disebut warga setempat sebagai Sungai Wasan tersebut.

Belum sempat pipa terpasang, tiba-tiba saja tubuhnya disambar buaya, dan dibawa masuk kedalaman sungai.

"Kejadiannya cukup cepat, sehingga kedua temannya tidak sempat menyelamatkannya. Begitu disambar, buaya langsung menenggelamkannya dan membawanya menjauh," kata Basir.

https://regional.kompas.com/read/2023/10/03/061931678/sempat-dimangsa-buaya-selama-2-jam-jasad-seorang-penambang-pasir-di-nunukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke