Salin Artikel

Cerita Wanita di Gowa Ditipu Pria yang Mengaku Polisi, Kenal di Medsos, Transfer Rp 60 Juta dan Janji Dinikahi

Ia mengenal pelaku yang mengaku bernama Anwar Setiawan dari media sosial Facebook. Menurut EI, akun Anwar yang meminta pertemanan.

Setelah pertemanan diterima, Anwar rutin berkomunikasi dengan EI melalui mesengger.

"Awalnya, kami chat-chat lewat facebook. Di situ mulai akrab," kata dia.

Setelah sepekan chat lewat massenger, Anwar kemudian meminta nomor WhatsApp (WA) EI.

Namun ia tak langsung memberikan dengan alasan baru kenal. Karena terus didesak, EI pun memberikan nomor Whatsapp.

"Setelah messenger, chat berlanjut ke WA. Dia minta nomor WA-ku," kata dia.

Kepada EI, Anwar mengaku sebagai duda anak satu dan menjabat sebagai Bhabinkamtibmas. EI pun semakin dekat dengan Anwar.

Bahkan mereka menjalin hubungan asamara walau belum pernah bertemu langsung.

"Dia mengaku duda anak satu. Katanya mau lamar saya," kata dia.

Bahkan untuk meyakinkan EI, Anwar mengirim foto KTP dan KTA sebagai anggota Polres Aceh Tengah.

Saat dijanjikan akan dinikahi, EI sempat ragu karena berpendidikan rendah, sementara Anawar adalah polisi.

"Saya sempat bilang, saya ini orang berpendidikan rendah tapi dia bilang, tidak masalah," kata dia.

Untuk meyakinkan EI, Anwar mengaku akan pindah tugas ke Polda Sulsel supaya bisa bertemu. Perpindahan itulah menjadi awal kehancuran bagi EI.

Kirim uang hingga Rp 60 juta

Dengan berjalannya waktu, Anwar menjadikan EI sebagai sumber keuangan dan permintaannya minta dituruti.

Saat sedang mengurus perpindahan di Aceh Tengah, Anwar mengaku mendapat kendala keuangan. Anwar lalu meminta uang puluhan juta untuk biaya pengurusan administrasi.

"Itu Rp 60 juta lebih, beberapa kali saya transfer ke rekening yang beda-beda nama," ujarnya.

Setelah administrasi selesai, Anwar mengaku sudah berangkat ke Makassar. Namun di tengah perjalanan, Anwar mengaku menabrak seseorang.

Korban minta ganti rugi puluhan juta dan jika tidak dibayar, maka Anwar akan ditahan.

"Saya transfer lagi saat dia akan ditahan karena menabrak orang di jalan menuju Makassar," ujarnya.

Setelah menabrak, Anwar minta lagi uang jutaan rupiah untuk biaya transportasi mobil yang dibawanya masuk ke Makassar.

Lagi, EI mengirim sejumlah uang.

Setelah tiba di Makassar, Anwar kemudian mengaku sedang mengurus penerimaannya di Polda Sulsel.

"Dia telepon lagi, katanya sudah tiba di Polda (Sulsel). Katanya sedang mengurus penerimaannya," katanya.

Anwar kemudian menyampaikan, jika polisi di Polda Sulsel rata-rata baik dan pengurusannya adminitrasinya lancar.

Hanya saja, Anwar mengaku butuh uang lagi untuk penempatannya.

"Saat di Makassar, saya tidak pernah diajak ketemuan. Dia minta ditransferkan uang, karena hari itu juga mau dipakai," ujarnya.

Uang yang diminta Anwar di Makassar untuk membeli seragam baru dan sewa kost-kosan.

Meski hasil gadai tanah orangtua EI sudah habis, namun Anwar masih minta uang. Anwar mengatakan, segera gadaikan SK-nya untuk bayar utang-utangnya ke EI.

"Dia bilang, nanti SK-nya dikasi masuk jaminan untuk lunasi semua uang yang diambil," katanya.

Setelah EI tak mampu lagi menuruti permintaan Anwar, pelaku langsung nonaktifkan ponsel. EI mengaku terakhir komunikasi dengan Anwar pada Sabtu pekan lalu.

"Jadi dia matikan Hp. Di situlah saya curiga (ditipu)," kata dia.

Karena merasa ditipu, ia pun membuat laporan ke Polda Sulawesi Selatan.

Namun sebelum memutuskan melapor ke Polda, EI menemui Bhabinkamtibmas di kampungnya, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa.

Bukannya mendukung, oknum Bhabin tersebut malah menakut-nakuti EI.

Menurut oknum tersebut, kata EI, jika melapor ke Polda Sulsel, maka bersiaplah untuk mengeluarkan uang banyak.

Pelapor yang akan ongkosi polisi saat akan bergerak ke Aceh Tengah. Begitu juga jika menghubungi wartawan, EI akan dimintai uang.

Kata-kata Bhabin tersebut sempat membuat EI berpikir panjang karena ia tak lagi memiliki uang.

"Pak Bhabin bilang, janganmi melapor ke Polda. Karena kita itu yang akan ongkosi anggota kalau mau pergi ke Aceh," kata dia.

"Dia minta saya supaya ikhlaskan uang Rp60 juta lebih itu," katanya.

EI baru melapor ke Polda Sulsel, Selasa 26 September 2023, setelah seorang rekannya meyakinkannya jika melapor di Polda Sulsel dan hubungi wartawan itu, gratis.

Terpisah Kasubdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Sulsel, Kompol Bayu Wicaksono mengatakan akan menyelidiki aduan korban.

"Setelah aduannya masuk, tentu kita akan menyelidiki kasus tersebut," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Janda Muda Gowa Ditakut-takuti Oknum Bhabinkamtibmas Sebelum Laporkan Bripka Anwar, Dimintai Uang

https://regional.kompas.com/read/2023/09/27/174700978/cerita-wanita-di-gowa-ditipu-pria-yang-mengaku-polisi-kenal-di-medsos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke