Salin Artikel

Banjir Rendam Sembakung Nunukan, Aktivitas Masyarakat Lumpuh

Banjir melanda sejumlah kecematan. Di antaranya, Kecamatan Sebuku, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai dan Kecamatan Lumbis.

Dari sejumlah video amatir yang diunggah warga Nunukan di media sosial, tampak arus banjir cukup besar. Banjir tersebut diperkirakan sama dengan kejadian tahun 2014 yang menghancurkan banyak rumah warga dan fasilitas umum.

‘’Banjirnya cukup besar, tower hanyut, fasilitas umum, semua terendam. Dan evakuasi warga masih terus kita lakukan. Kejadian banjir kali ini cukup besar, dan tidak berbeda jauh dengan peristiwa banjir besar 2014 lalu,’’ ujar Camat Sembakung, Ridwan, dihubungi, Jumat (22/9/2023).

Ketinggian banjir sudah mencapai 5 meter di areal permukiman penduduk. Diperkirakan ketinggian air masih akan terus naik.

‘’Banyak sekali rumah terendam. Untuk jumlah jiwa yang terdampak ribuan. Kalau untuk datanya, kami masih menghitung dan melihat kondisi lapangan. Nanti kalau sudah masuk semua laporannya, kami berikan update-nya,’’ imbuhnya.

Sebelum terjadi banjir, hujan lebat mengguyur sejak pukul 22.00 Wita hingga pukul 05.30 Wita. Kantor Camat dan sejumlah sekolah terendam.

Adapun desa tersebut yakni Desa Manuk Bungkul, Desa Atap, Desa Lubakan, Desa Tagul, Desa Tujung, Desa Labuk, dan Desa Pagar.

"Sebagian korban sudah kami evakuasi ke tempat tinggi. Saat ini, kita lakukan evakuasi bagi warga RT 006 dan RT 007, Dusun Tembelunu, Desa Atap. Ada 112 KK di dua RT tersebut,’’ imbuhnya.

Ridwan meminta masyarakat agar waspada karena wilayah Malaysia masih terjadi hujan lebat. Dikhawatirkan, ketinggian banjir masih akan terus naik. 

Warga juga diminta mengungsi sementara di tenda yang disediakan pemerintah di areal perbukitan. Warga juga bisa mengungsi ke rumah keluarga yang berada di wilayah dataran tinggi.

‘’Masjid, perkantoran, sekolah, semua terendam. Aktivitas lumpuh total di Sembakung. Kita pusatkan kegiatan dan pendataan di pengungsian. Kita ingatkan hari ini banjir kiriman belum tuntas, masih aka nada lagi kiriman dari Malaysia, karena masih terjadi hujan deras disana,’’tegasnya.

Untuk diketahui, banjir rutin terjadi setiap tahun. Diduga banjir tersebut kiriman dari Malaysia.

Banjir, berasal dari Sungai Talangkai di Sepulut Sabah Malaysia, yang kemudian mengalir ke sungai Pampangon, berlanjut ke sungai Lagongon ke Pagalungan, masih wilayah Malaysia.

Dari Pagalungan, aliran sungai kemudian memasuki wilayah Indonesia melalui sungai Labang, sungai Pensiangan dan sungai Sembakung.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/22/154507278/banjir-rendam-sembakung-nunukan-aktivitas-masyarakat-lumpuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke