Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] AKP Andri Gustami 2 Bulan "Kawal" Jaringan Narkotika Fredy Pratama | Panglima TNI Minta Maaf soal Kata "Piting" Warga Rempang

KOMPAS.com - AKP Andri Gustami terancam dipecat secara tidak hormat dari kepolisian.

Mantan Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Resnarkoba) Kepolisian Resor (Polres) Lampung Selatan itu diduga memberikan "pengawalan" untuk jaringan narkotika Fredy Pratama.

Selama dua bulan bergabung dengan jaringan itu, Andri diduga meloloskan sekitar 100 kilogram (kg) sabu melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Berita lainnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta maaf atas kata "piting" yang ia lontarkan beberapa waktu lalu.

Kata tersebut terucap dalam rapat pembahasan penanganan unjuk rasa warga di Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Yudho menyampaikan, yang ia maksud dengan "memiting" adalah pelukan untuk melerai seseorang yang sedang bertengkar.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Selasa (19/9/2023).

S Situmeang, sekuriti Hotel Danau Toba yang berada di sekitar lokasi, mengatakan bahwa sebelum kejadian itu, ada seorang pengendara sepeda motor melintas menuju ke arah Jalan Letjen Suprapto.

Pengendara sepeda motor tersebut membawa gepokan uang tunai yang dimasukkan dalam kresek. Namun, diduga karena pembungkusnya robek, uang di dalamnya beterbangan ke jalan.

"Kayaknya koyak (robek) plastiknya, makanya uangnya terbang. Dia bawa uang cuma dibungkus plastik hitam sepertinya," ujarnya, Senin.

Detik-detik sejumlah pengendara sepeda motor berhenti untuk membantu memunguti uang itu terekam dalam video. Video tersebut viral di media sosial.

Baca selengkapnya: Uang Pecahan Rp 100.000 Berhamburan di Tengah Jalan Medan

"Jar ji Jar beh (Ganjar satu, Ganjar semua)," teriak pendukungya sewaktu Ganjar tiba di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM sekitar pukul 18.25 WIB.

Setiba di lokasi, Ganjar sempat meladeni permintaan foto oleh para pendukungnya. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini kemudian memasuki GSP.

Malam itu, Ganjar berada di UGM untuk menjadi pembicara dalam acara "3 Bacapres Bicara Gagasan", yang merupakan kerja sama antara UGM dan Mata Najwa.

Selain Ganjar, dua bacapares lain, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, turut hadir dalam acara tersebut.

Baca selengkapnya: Tiba di UGM untuk Sampaikan Gagasan, Ganjar Disambut Teriakan Jar Ji Jar Beh

Nama AKP Andri Gustami menjadi perbincangan karena diduga terlibat dalam jaringan narkotika Fredy Pratama.

Eks-Kasat Resnarkoba Polres Lampung Selatan itu menerima bayaran cukup besar untuk meloloskan sekitar 100 kilogram sabu melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

"Pengakuan TSK (tersangka) AG, sudah sekitar 100-an (sabu) diloloskan selama dua bulan dia bergabung (di jaringan Fredy Pratama)," ucap Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung Irjen Helmy Santika, Senin.

Helmy tak menyebut secara langsung imbalan yang diperoleh AKP Andri Gustami. Namun, ia sempat menuturkan, untuk per 1 kilogram sabu yang diloloskan, nominalnya adalah Rp 8 juta.

Menurut Helmy, saat ini polisi masih mendalami keterangan Andri.

Baca selengkapnya: Jadi Kurir Jaringan Fredy Pratama, Eks Kasat Resnarkoba Dibayar Rp 800 Juta

Saat naik panggung dalam acara "3 Bacapres Bicara Gagasan", Anies Baswedan memberikan pandangannya mengenai Proyek Strategi Nasional (PSN).

Bacapres yang diusung Koalisi Perubahan ini mengemukakan, perlu perubahan penentuan PSN dari yang selama ini sudah dijalankan.

Ia menilai, penentuan sebuah proyek itu strategis atau tidak, harus berada di tangan teknokrasi, bukan dunia usaha.

Anies memandang, ide PSN harus berasal dari teknokrasi karena punya Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

"Apa yang saya maksud proses teknokrasi, negara punya RPJP, negara punya RPJMN negara menjelaskan jangka panjang kita membangun ABCDFG," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Anies soal Isu Rempang dan IKN: Seharusnya Bukan Selera Presiden atau Menteri

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberikan penjelasan soal kata "piting" sewaktu dirinya membahas permasalahan di Rempang.

Yudo mengungkapkan, kata "memiting" yang ia maksud bukan bertujuan untuk melakukan kekerasan, melainkan sebuah pelukan untuk melerai orang yang sedang bertengkar.

“Jadi memiting ini tujuannya untuk memisahkan atau melerai, agar tidak orang yang dipiting itu bisa mengontrol emosinya yang sedang berapi-api,” tuturnya di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Selasa.

Yudo pun mengucapkan permintaan maaf karena menggunakan kata itu.

“Dari hati saya yang paling dalam, saya memohon maaf atas ucapan saya kemarin, tidak maksud apa-apa, hanya saja pengertian bahasa di masing-masing daerah berbeda-beda,” terangnya.

Baca selengkapnya: Minta Maaf soal Kata Piting Warga Rempang, Panglima TNI Bantah Ingin Lakukan Kekerasan

https://regional.kompas.com/read/2023/09/20/062900878/-populer-nusantara-akp-andri-gustami-2-bulan-kawal-jaringan-narkotika-fredy

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke