Salin Artikel

Pria di Semarang Ditemukan Tewas Penuh Lebam saat Menginap di Rumah Teman

SEMARANG, KOMPAS.com-Seorang pria, Muhammad Alif (18) ditemukan meninggal saat menginap di rumah teman sekitar pukul 13.30 WIB di perumahan Emerald Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kamis (14/9/2023).

Terdapat luka di bagian kepala, lebam di wajah korban dan sejumlah tanda-tanda kekerasan. Polisi menduga korban meninggal akibat penganiayaan.

“Ini sementara masih diduga adanya tindak kekerasan. (Penusukan) tidak ada, hanya lebam saja,” kata Kasubnit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang Ipda Dimmas Prawira usai mendatangi lokasi kejadian.

Sebelum menginap, korban bermain dengan Bagus Putra Pratama atau anak pemilik rumah, bernama Septi Pona Indryastuti.  

Korban menemui Bagus di jembatan Pucanggading, sekitar pukul 03.00 WIB dan menceritakan dirinya usai berkelahi.

Setelah itu korban diajak pulang ke rumah Bagus. Pemilik rumah yang akrab disapa Indri, juga mengaku korban sering menginap ditempatnya.

"Sering main di sini, akrab. Dia punya masalah apapun cerita. Dia riwa-riwi ke sini ya tak anggap saudara, teman anak saya," kata Indri.

Sesampainya di rumah, korban tidur di ruang tengah. Saat ditanya Indri, soal luka lebam di matanya, korban menjawab tidak ada apa-apa.

"Kan lampu ini mati kan, cuma saya tahu di sininya (menunjuk mata kiri) bengkak, 'Itu kenapa? Enggak apa-apa Tante," katanya menirukan ucapan korban.

Pemilik rumah pertama kali mengetahui kondisi korban saat hendak memberi makan. Namun ternyata korban meninggal. Ia pun segera melapor polisi.

"Jadi kami mendapat laporan dari masyarakat, kemudian kami gabungan dari Polrestabes Semarang dan Polsek Tembalang mendatangi TKP dan betul ditemukan adanya jenazah," jelas polisi.

Korban merupakan warga Pakis Raya, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang. Kini korban dibawa ke kamar jenazah RSUP dr Kariadi Semarang untuk penyelidikan lebih lanjut.

Indri menceritakan, korban pergi meninggalkan rumah lantaran memiliki permasalahan dengan keluarganya. Korban takut dengan bapaknya usai ketahuan menjual motornya.

"Akhirnya diusir sama Bapaknya juga, katanya itu Ibunya yang TKW itu ganti ke Bapaknya. Namanya dicoret dari KK. Itu dia cerita. Terus habis jual motor itu enggak di sini, ke mana saya enggak tau," ungkapnya.

Indri mencegah korban agar tidak mempergunakan uang hasil jual motor tersebut di rumah Indri lantaran khawatir akan menimbulkan masalah baru. Indri juga sempat menasehati korban supaya bekerja dan mencari penghasilan.

"Dia dicari Mbahnya. Mbahnya kan baik ya namanya cucu senakal-nakalnya tetep dianggap cucu," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/14/211425178/pria-di-semarang-ditemukan-tewas-penuh-lebam-saat-menginap-di-rumah-teman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke