Salin Artikel

Rintis 300 Sumur Resapan, Joko Ingin Wariskan Mata Air Bukan Air Mata

UNGARAN, KOMPAS.com - Tahun 2013, Desa Patemon Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dilanda kekeringan parah. Hampir setiap hari warga mengandalkan bantuan dropping air bersih dari berbagai pihak.

Kondisi tersebut membuat Joko Waluyo (63) prihatin. Dia yang kala itu menjadi anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), mengajak diskusi pengurus lainnya untuk mencari jalan keluar atas persoalan kekeringan yang selalu terjadi setiap tahun.

"Pikirannya sederhana, hanya bagaimana caranya untuk menangkap air, agar saat kemarau tidak kebingungan lagi," jelasnya, Selasa (12/9/2023).

"Kebetulan saat itu ketemu dengan teman yang sedang survei terkait debit air di Senjoyo yang terus menurun. Kami disarankan membuat sumur resapan, dengan kedalam sekira satu meter," terangnya.

Saat ide tersebut disampaikan kepada warga, ada yang menolak.

"Tapi kami terus beri pengertian hingga akhirnya bisa menerima. Itu tahun 2014 mulai ada sumur resapan rintisan, dan diresmikan pada Maret 2015," kata Joko.

Menurut Joko, saat ini ada sekitar 300-an sumur resapan di Patemon.

"Untuk jumlah memang tidak bisa dipastikan, karena setiap tahun ada yang membuat, tapi juga ada yang menutup. Karena misal tanahnya untuk dibangun rumah atau difungsikan yang lain," jelasnya.

Dengan banyaknya sumur resapan tersebut, saat ini warga Patemon tak pernah lagi kekurangan air. Joko yang membuat sumur resapan ukuran 1,5 meter x 1,5 meter dengan kedalaman 3 meter, mampu 'menyimpan' air sebanyak delapan kubik.

Joko menegaskan, bumi saat ini kondisinya sedang tak baik-baik saja. Penyebabnya, banyak pembangunan yang mengabaikan faktor keseimbangan alam.

"Pembangunan infrastruktur memang dibutuhkan, tapi perhatikan juga kelangsungan alam ini. Kalau memang menutup bumi, harus ada yang dibuka untuk menyimpan," ungkapnya.

"Saat saya kecil sungai deras, air bersih. Namun karena sekarang alam tertutup, maka air tak lagi keluar. Kami berusaha seperti ini karena hanya ingin mewariskan mata air, bukan air mata. Kalau benda cair seperti minyak bisa diganti sumber energi yang lain, tapi kalau air mau diganti apa?" kata Joko.

Seorang warga, Budiyono mengatakan sumur resapan banyak manfaatnya.

"Air di sumur saya dimanfaatkan 18 keluarga, airnya 24 jam tidak habis. Biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/12/181933478/rintis-300-sumur-resapan-joko-ingin-wariskan-mata-air-bukan-air-mata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke