Salin Artikel

Temuan-temuan Otopsi 2 Mayat Tanpa Kepala di Lampung Selatan...

KOMPAS.com - Dua dari empat mayat tanpa kepala yang ditemukan di Lampung telah diotopsi.

Otopsi pada Senin (11/9/2023) dilakukan terhadap dua jasad yang ditemukan di Kabupaten Lampung Selatan.

Apa saja temuan-temuan otopsi?

Dokter Andriyani selaku Kepala Instalasi Forensik dan Pemulasaraan Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Bob Bazar, Lampung Selatan, mengatakan, dua korban diperkirakan sudah meninggal selama dua pekan.

"Perkiraan di bawah sebulan dan atau di atas atau sama dengan dua minggu," ujarnya, Senin.

Indikasi itu didapatkan setelah tim forensik menemukan organ dalam yang belum mengalami pembusukan.

Adapun soal penyebab kematian, Andriyani menyebutkan bahwa hal tersebut harus diperiksa melalui patologi anatomi.

Lalu, khusus jenazah yang ditemukan di Kecamatan Ketapang, tim forensik masih menemukan feses.

"Artinya korban dalam kondisi sesudah makan saat diperkirakan meninggal dunia," ucapnya.

"Luka-luka yang didapat hanya sekilas. Keduanya di daerah kaki. Itu pun baru kecurigaan, kami menyebutnya suspek. Itu harus dicek lagi melalui pemeriksaan patologi anatomi," ungkapnya, dikutip dari Kompas TV.

Andriyani menuturkan, sampel-sampel tersebut sudah dikumpulkan, termasuk data DNA dari rambut dan tulang kaki bagian bawah korban.

Data-data tersebut akan diserahkan kepada pihak kepolisian.

Kedua jenazah itu diperkirakan berusia 30-50 tahun.

Jasad yang ditemukan di Ketapang diperkirakan memiliki tinggi badan 157 cm. Sedangan, mayat tanpa kepala yang ditemukan di Kecamatan Bakauheni tinggi badannya diperkirakan 163-174 cm.

Selain itu, dari otoposi diketahui salah satu jasad memakai kaus lengan panjang dan celana panjang training biru.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Lampung Kombes Umi Fadillah menjelaskan, terdapat tulisan "Mamae Zahra" dan "Mimie Attar" di bagian belakang kaus.

Di antara dua tulisan tersebut terdapat gambar kapal dengan nama "Sinar Intan".

"Jenazah juga ditemukan mengenakan celana dalam merek Nike," tuturnya.

Sementara itu, dua mayat tanpa kepala yang ditemukan di Kabupaten Tanggamus sudah dibawa ke RS Bhayangkara di Bandar Lampung untuk diotopsi.

"Sudah diserahkan ke RS Bhayangkara, hari Sabtu malam kemarin. Kita harap hasil otopsi bisa mengungkapkan penyebab kematian tingkat lanjut," jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Tanggamus Iptu Hendra Safuan, Minggu (10/9/2023).

Karena tak ada kartu identitas yang ditemukan di jasad-jasad tersebut, Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika meminta masyarakat untuk melapor bila mengetahui soal identitas korban, maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan kasus ini.

"Informasi sekecil apa pun akan sangat berarti untuk mempermudah penelusuran," terangnya, Minggu.

Untuk diketahui, empat mayat tanpa kepala tersebut ditemukan di Tanggamus dan Lampung Selatan.

Mayat pertama ditemukan di Desa Teluk Brak, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada 15 Agustus 2023.

Berselang 22 hari dari penemuan pertama, dua mayat kembali ditemukan. Kali ini di dua lokasi berbeda di Kabupaten Lampung Selatan, yaitu tepi pantai Dusun Sukarame Penobaan, Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni; dan Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang.

Keduanya ditemukan pada 6 September 2023 saat pagi dan malam hari.

Keesokan harinya, atau pada 7 September 2023, sesosok mayat tak utuh ditemukan di Pantai Karang Bolong, Pekon (Desa) Tegineneng, Kecamatan Limau, Tanggamus.

Selain tanpa kepala, keempat mayat itu juga ditemukan dalam keadaan tanpa telapak tangan dan kaki.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor: Reni Susanti, Teuku Muhammad Valdy Arief), Kompas TV

https://regional.kompas.com/read/2023/09/12/063600278/temuan-temuan-otopsi-2-mayat-tanpa-kepala-di-lampung-selatan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke