Salin Artikel

Dua Ibu Bayi Tertukar Kompak Laporkan RS Sentosa ke Polres Bogor

KOMPAS.com - Dua keluarga dari bayi tertukar di Bogor Jawa Barat menuntut pertanggungjawaban dari korporasi Rumah Sakit (RS) Sentosa atas insiden setahun yang lalu.

Pihak keluarga dari ibu Siti Maulia (37) bersama kuasa hukumnya mendatangi Polres Bogor, Jumat (1/9/2023) sore.

Laporan ini juga dilakukan oleh keluarga dari Ibu Dian yang mendatangi kantor Polres Bogor didampingi kuasa hukumnya, pukul 15.20 WIB.

Kuasa Hukum dari Siti Maulia, Rusdy Ridho mengatakan, pelaporan ini dibuat setelah mediasi keluarga dan pihak rumah sakit tidak menemukan kata sepakat.

"Akhirnya memang hari ini kami akan membuat laporan kepolisian dan juga memang sudah permintaan dari klien kami," kata Rusdy Ridho sebelum memasuki gedung Satreskrim Polres Bogor.

Pembuatan laporan ini akan dibuat bersama-sama dengan pihak korban Ibu Dian bersama kuasa hukumnya.

"Dan juga ini akan membuat laporan Kepolisian, dari pihak Ibu Dian juga seperti itu," kata Rusdy Ridho.

Sebelumnya, pihaknya juga menuding kelalaian dari tenaga kesehatan tidak bisa dilimpahkan kepada oknum saja.

Melainkan adanya faktor kesalahan standar operasional prosedur (SOP) rumah sakit yang menyebabkan perawat dan bidan lalai dalam melayani pasien.

"Kelalaian dari tenaga kesehatan itu tidak bisa dilimpahkan kepada mereka saja. Tapi harus ada pertanggungjawaban dari korporasi rumah sakit," ujar Rusdy saat dihubungi, Kamis (31/8/2023).

Jika dari awal SOP dilakukan dengan benar, kata Rusdy, tidak akan terjadi kelalaian yang menyebabkan dua bayi tertukar.

Adapun SOP yang dilakukan oleh Ibu Siti Maulia atau kliennya selama ini adalah rawat pisah dari bayinya seusai bersalin.

Seharusnya, Siti dan bayinya bisa melaksanakan rawat gabung.

Hal itulah yang membuat awal mula gelang dobel atau gelang dengan nama sama terpasang di kedua bayi hingga akhirnya dua bayi laki-laki tertukar.

Dalam PP Nomor 33 Tahun 2012 harus ada rawat gabung ibu dan bayi selama 24 jam. Kelalaian pelayanan kesehatan sudah seharusnya menjadi tanggung jawab rumah sakit.

Namun, hingga kini, rumah sakit tidak bertanggung jawab dan justru malah melimpahkan kesalahan kepada lima perawat dan bidan. Mereka dinonaktifkan karena terlibat dalam kasus tersebut.

"SOP dari rumah sakit ini kan tidak benar, ya ada rawat pisah itu loh. Intinya yang kita laporkan itu korporasinya. Bukan perorangannya. Kalau dari awal rawat gabung, kan gak mungkin bayi bisa tertukar," ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dua Keluarga Bayi Tertukar Datangi Polres Bogor untuk Laporkan RS Sentosa

https://regional.kompas.com/read/2023/09/01/181206678/dua-ibu-bayi-tertukar-kompak-laporkan-rs-sentosa-ke-polres-bogor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke